Saturday, 31 October 2015

Emas dan cincin

هذا سيمر

🌿 Pada suatu hari, seseorang meminta tukang emas yang tua renta untuk membuat cincin dan menuliskan sesuatu di dalamnya. Ia berpesan, "Tuliskanlah sesuatu yang bisa di simpulkan dari seluruh pengalaman dan perjalanan hidupmu supaya bisa menjadi pelajaran bagi hidupku".

Setelah jadi, pemesan mengambil emasnya dan ia membaca tulisan kecil di cincin itu. Bunyinya, "Hadza sayamurr" ("Ini, akan berlalu").

Awalnya ia tidak paham dengan tulisan itu sampai suatu ketika, tatkala menghadapi persoalan hidup yang pelik, tak sengaja ia membaca tulisan di cincin itu, "INI AKAN BERLALU", lalu ia pun menjadi lebih tenang

Dan tatkala ia sedang bersenang-senang, ia pun tak sengaja membaca tulisan di cincin itu, "INI AKAN BERLALU", lantas ia menjadi rendah hati kembali.

Ketika kita mempunyai masalah besar ataupun sedang dalam kondisi terlalu gembira, ingatlah kalimat " INI AKAN BERLALU "

Akhirnya ia tersadar bahwa tidak ada satupun di dunia ini yang abadi.

🌻Jadi, ketika kita punya masalah, jalanilah & janganlah terlalu bersedih.

Demikian juga tatkala kita sedang senang, nikmatilah & syukuri.

Ingatlah, apapun yang kita hadapi saat ini, semuanya akan berlalu.

Untuk itu :

✔Tetaplah SEJUK di tempat yang Panas..
✔Tetaplah MANIS di tempat yang begitu Pahit..
✔ Tetaplah merasa KECIL meskipun telah menjadi Besar.. dan
✔Tetaplah TENANG di tengah Badai yang paling Hebat sekalipun.

Friday, 30 October 2015

Ada apa dengan Syiah

Mungkin antum pernah bertanya-tanya,:

1. Kenapa tidak ada Syiah di Guantanamo?!
2. Kenapa orang barat (Amerika dan sekutunya) tidak memasukkan kelompok-kelompok Syiah dalam daftar teroris?!
3. Apa sebenarnya peran Hizbullah di negara bagian selatan Lebanon?!
4. Kenapa jet-jet tempur tanpa pilot Amerika meluluh-lantak-kan pembela Syariat dan tidak membumi-hangus-kan Al Huusiyun (kelompok khawarij) padahal keduanya ada di Yaman?!
5. Kenapa Prancis bersikukuh tidak mau memasukkan Hizbullah dalam daftar teroris?!
6. Kenapa orang barat (Amerika dan sekutunya) tidak secuil pun memberikan kesempatan bagi Sunni (Ahlussunnah) menjalankan syariat untuk membangun negara Islam, baik di Afghanistan, Somali, Mali, maupun Yaman...sebaliknya membuka selebar-lebarnya jalan bagi Iran (Syiah) membangun kekuatan di negara-negara teluk (Bahrain, Uni Emirat Arab, kuait dll)?!
7. Kenapa mereka membiarkan Syiah memperluas kekuasaannya di benua Afrika dan melarang organisasi-organisasi kemanusian Islam (Sunni) menjalankan dakwah?!

Renungkanlah sejenak!

Dr. Al-Majdi Ar Rib'i, sejarawan Islam, bertutur: "Aku telah hidup bersama Syiah selama sepuluh tahun... mempelajari sejarah mereka dan meneliti jejak rekam mereka, ulama-ulama mereka... dan pertikaian mereka dengan Ahlussunnah.

Semua itu dalam sebuah perjalanan ilmiahku untuk menggapai gelar magister dan doktor dalam sejarah Syiah... tepatnya di Iraq dan Iran...

Aku banyak mengamati Syiah Bathiniah yang menghalalkan darah kaum muslimin..mereka menghalalkan segala cara untuk men-syiah-kan orang, jika perlu dengan senjata dan api, hingga mereka mampu memaksa warga Iran menjadi Syiah...

mereka memaksa Ahlussunnah wal Jamaah untuk mengikuti mazhab Syiah. Sampai-sampai para sejarawan mengkalkulasikan jumlah yang dibantai di daerah Shofwiyah dari kaum muslimin (Sunni) mencapai satu juta jiwa, dengan cara dipenggal oleh orang-orang Rawafidh (Syiah). Maka tak aneh Iran berubah, dari Iran Sunni menjelma menjadi Iran Majusi dan Rawafidh...

Puncaknya, dalam sejarah panjang bahkan mereka bersekutu dengan Yahudi dan Nasrani untuk melawan Ahlussunnah wa Jamaah... yang membuat rencana-rencana Kerajaan Utsmani untuk memperluas Islam di negara-negara Eropa terhenti setelah menaklukkan negara-negara Eropa bagian timur... yang kemudian mampu menembus jantung Eropa dan mampu mengepung kota Fiyina... akan tetapi gempuran kelompok Syiah Shofwiyin (Iran) dari belakang memaksa Utsmaniyin menggagalkan pengepungan Fiyina dan harus kembali lagi ke negara bagian timur...

seiring dengan itu, sirnalah mimpi membuka Eropa dan memasukkan warganya untuk memeluk Islam...

Peristiwa ini yang mendorong salah satu sejarawan barat ternama mengatakan, 'Kalau seandainya bukan karena pengkhianatan kelompok Syiah Shofwiyin (Iran) terhadap Khilafah Utsmaniah dan gempuran mereka dari belakang... niscaya Utsmaniyin menguasai daratan Eropa seluruhnya dan Eropa pasti menjelma menjadi benua Islam.'

Salah satu peristiwa yang membuatku termenung lama dan nyaris tak dapat kupercaya, munkinkah seseorang melakukannya, lebih-lebih mengaku Islam (sebagai agamanya)...

seperti apa yang dilakukan Syiah Al Qaramithoh (salah satu kelompok Syiah Bathiniah) di Baitullah Al Haram (Makkah) pada tahun 317 H, pada Hari Tarwiyah (musim Haji), di mana mereka menyerang habis-habisan jamaah haji, membantai lebih dari 30 ribu jiwa,menghancurkan Qubah Zam-Zam, mencabut pintu Ka'bah, merobek-robek kain penutupnya... menggorok jamaah haji yang memegang Ka'bah... menanam kaum muslimin yang telah dibantai di sumur zam-zam... mencopot Hajar Aswad dari tempatnya lalu dibawa ke negara mereka ...!

Sejak itu saya meyakini kebenaran ucapan Syaikhul islam Ibnu Tamiyah -rahimahullah-,bahwa Syiah Bathiniah lebih berbahaya kekafirannya daripada Yahudi dan Nasrani...

Dan hari ini, setelah kita menyaksikan apa yang sedang terjadi di Suriah dari 'penyembahan' mereka kepada Presiden Bashar Asad... mereka membantai, menggorok Ahlussunnah, menyambung mata rantai penyembelihan yang pernah dilakukan oleh Yahudi, juga Attatar... mereka menghancurkan masjid-masjid dan mengotorinya...saya yakin bahwa Bashar Asad dan Syiah Nushairiyah (Al-'Uluwiyah)-nya dari keturunan Syiah Bathiniah dan Qaramithoh...sungguh benar apa yang difirmankan Rabb-ku "
"ذرية بعضها من من بعض"
"(sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (keturunan) dari yang lain"
...seakan-seakan sejarah mengulangi dirinya sendiri....!!!"

_______
Ditulis oleh: Dr. Majdi Ar-Rib'i, sejarawan Islam terkemuka.

Baca dan Sebarkanlah,...

Ada apa dengan Syiah

Mungkin antum pernah bertanya-tanya,:

1. Kenapa tidak ada Syiah di Guantanamo?!
2. Kenapa orang barat (Amerika dan sekutunya) tidak memasukkan kelompok-kelompok Syiah dalam daftar teroris?!
3. Apa sebenarnya peran Hizbullah di negara bagian selatan Lebanon?!
4. Kenapa jet-jet tempur tanpa pilot Amerika meluluh-lantak-kan pembela Syariat dan tidak membumi-hangus-kan Al Huusiyun (kelompok khawarij) padahal keduanya ada di Yaman?!
5. Kenapa Prancis bersikukuh tidak mau memasukkan Hizbullah dalam daftar teroris?!
6. Kenapa orang barat (Amerika dan sekutunya) tidak secuil pun memberikan kesempatan bagi Sunni (Ahlussunnah) menjalankan syariat untuk membangun negara Islam, baik di Afghanistan, Somali, Mali, maupun Yaman...sebaliknya membuka selebar-lebarnya jalan bagi Iran (Syiah) membangun kekuatan di negara-negara teluk (Bahrain, Uni Emirat Arab, kuait dll)?!
7. Kenapa mereka membiarkan Syiah memperluas kekuasaannya di benua Afrika dan melarang organisasi-organisasi kemanusian Islam (Sunni) menjalankan dakwah?!

Renungkanlah sejenak!

Dr. Al-Majdi Ar Rib'i, sejarawan Islam, bertutur: "Aku telah hidup bersama Syiah selama sepuluh tahun... mempelajari sejarah mereka dan meneliti jejak rekam mereka, ulama-ulama mereka... dan pertikaian mereka dengan Ahlussunnah.

Semua itu dalam sebuah perjalanan ilmiahku untuk menggapai gelar magister dan doktor dalam sejarah Syiah... tepatnya di Iraq dan Iran...

Aku banyak mengamati Syiah Bathiniah yang menghalalkan darah kaum muslimin..mereka menghalalkan segala cara untuk men-syiah-kan orang, jika perlu dengan senjata dan api, hingga mereka mampu memaksa warga Iran menjadi Syiah...

mereka memaksa Ahlussunnah wal Jamaah untuk mengikuti mazhab Syiah. Sampai-sampai para sejarawan mengkalkulasikan jumlah yang dibantai di daerah Shofwiyah dari kaum muslimin (Sunni) mencapai satu juta jiwa, dengan cara dipenggal oleh orang-orang Rawafidh (Syiah). Maka tak aneh Iran berubah, dari Iran Sunni menjelma menjadi Iran Majusi dan Rawafidh...

Puncaknya, dalam sejarah panjang bahkan mereka bersekutu dengan Yahudi dan Nasrani untuk melawan Ahlussunnah wa Jamaah... yang membuat rencana-rencana Kerajaan Utsmani untuk memperluas Islam di negara-negara Eropa terhenti setelah menaklukkan negara-negara Eropa bagian timur... yang kemudian mampu menembus jantung Eropa dan mampu mengepung kota Fiyina... akan tetapi gempuran kelompok Syiah Shofwiyin (Iran) dari belakang memaksa Utsmaniyin menggagalkan pengepungan Fiyina dan harus kembali lagi ke negara bagian timur...

seiring dengan itu, sirnalah mimpi membuka Eropa dan memasukkan warganya untuk memeluk Islam...

Peristiwa ini yang mendorong salah satu sejarawan barat ternama mengatakan, 'Kalau seandainya bukan karena pengkhianatan kelompok Syiah Shofwiyin (Iran) terhadap Khilafah Utsmaniah dan gempuran mereka dari belakang... niscaya Utsmaniyin menguasai daratan Eropa seluruhnya dan Eropa pasti menjelma menjadi benua Islam.'

Salah satu peristiwa yang membuatku termenung lama dan nyaris tak dapat kupercaya, munkinkah seseorang melakukannya, lebih-lebih mengaku Islam (sebagai agamanya)...

seperti apa yang dilakukan Syiah Al Qaramithoh (salah satu kelompok Syiah Bathiniah) di Baitullah Al Haram (Makkah) pada tahun 317 H, pada Hari Tarwiyah (musim Haji), di mana mereka menyerang habis-habisan jamaah haji, membantai lebih dari 30 ribu jiwa,menghancurkan Qubah Zam-Zam, mencabut pintu Ka'bah, merobek-robek kain penutupnya... menggorok jamaah haji yang memegang Ka'bah... menanam kaum muslimin yang telah dibantai di sumur zam-zam... mencopot Hajar Aswad dari tempatnya lalu dibawa ke negara mereka ...!

Sejak itu saya meyakini kebenaran ucapan Syaikhul islam Ibnu Tamiyah -rahimahullah-,bahwa Syiah Bathiniah lebih berbahaya kekafirannya daripada Yahudi dan Nasrani...

Dan hari ini, setelah kita menyaksikan apa yang sedang terjadi di Suriah dari 'penyembahan' mereka kepada Presiden Bashar Asad... mereka membantai, menggorok Ahlussunnah, menyambung mata rantai penyembelihan yang pernah dilakukan oleh Yahudi, juga Attatar... mereka menghancurkan masjid-masjid dan mengotorinya...saya yakin bahwa Bashar Asad dan Syiah Nushairiyah (Al-'Uluwiyah)-nya dari keturunan Syiah Bathiniah dan Qaramithoh...sungguh benar apa yang difirmankan Rabb-ku "
"ذرية بعضها من من بعض"
"(sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (keturunan) dari yang lain"
...seakan-seakan sejarah mengulangi dirinya sendiri....!!!"

_______
Ditulis oleh: Dr. Majdi Ar-Rib'i, sejarawan Islam terkemuka.

Baca dan Sebarkanlah,...

Thursday, 29 October 2015

Sepotong Nasehat

Dari group sebelah
Mungkin ada yg butuh

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Rabbul Alamin, dengan izinNya kami bisa mengumpulkan materi-materi parenting dari beberapa Ustad seperti ustad Fauzil adhim, Ustad Budi Ashari, ustad Iwan Januar dll. Jika Sahabat berkenan, silakan sebarkan ke handai taulan agar bisa dimanfaatkan sebanyak mungkin. Semoga menjadi amal jariyah di sisi Nya. Aamiin.

Membentuk Idealisme Pada Anak -> http://bit.ly/1LOexUO

Mendidik Anak Tanpa Emosi -> http://bit.ly/1LOeEzJ

Hukum Aqiqah Anak Sudah Meninggal -> http://bit.ly/1LUU6ZZ

Durhaka pada Orang Tua , Menuai Petaka -> http://bit.ly/1LuhZG9

Belajar dari masa Kecil -> http://bit.ly/1OOAQQd

8 Panglima Hebat Islam -> http://bit.ly/1S3xWpi

Mencegah Sebelum Parrahhh -> http://bit.ly/1OZ7NYP

Siapa Yang Lebih didengar Anak Kita? -> http://bit.ly/1PKpInz

Remaja Tanpa Krisis Identitas -> http://bit.ly/1Lui4d3

Jika Ingin Melepas Anak Anda Pacaran -> http://bit.ly/1Lui7Wc

Anak Nakal itu Ada -> http://bit.ly/1k1Obaz

Jadilah Ayah Menyenangkan -> http://bit.ly/1OOB21U

Anak Perlu Belajar Mandiri -> http://bit.ly/1GzjiEF

Membiasakan Anak Bersilaturahmi -> http://bit.ly/205mChE

Ayah... Ternyata anda Penyebab Utamanya -> http://bit.ly/1OZ8iSH

Ajarkan Anak Bertahan, Bukan Menyerang -> http://bit.ly/1R5cn6O

Ayah Hebat Peduli Anak -> http://bit.ly/1POaMnA

Mengendong Dalam Penat -> http://bit.ly/1LUU7wR

Bersyukur Sebelum Tidur -> http://bit.ly/1KxNFqg

Peran Ideal Ayah -> http://bit.ly/1KxNFXr

Bersahabat Dengan Anak -> http://bit.ly/1k1OBxM

Menggendong Dalam Penat -> http://bit.ly/1LOff4l

Ayah, Ajaklah Anakmu Bermain -> http://bit.ly/1k1OJgF

Silahkan jka mau d share dgn yang lain..👍

Asap

BENCANA ASAP DARI KACA MATA SURAT ASAP
Hari ini ketika baca Al-Qur'an, saya tidak sadar
ternyata sedang baca surat Ad-Dukhon. Ad-
Dukhon artinya kabut atau asap. Bacaan surat
Ad-Dukhon membuat saya terhenti sejenak ketika
mengaitkan dengan fenomena asap yang
beberapa bulan ini sedang melanda negeri kita
Indonesia.
Berikut beberapa hal yang tiba-tiba terlintas di
pikiran saya ketika baca Surat Asap pagi ini.
PERTAMA, ternyata asap adalah salah satu
bentuk siksaan dari Allah SWT. Artinya, asap
adalah salah satu tentara Allah SWT yang dikirim
untuk memberi peringatan kepada manusia,
seperti halnya air bah yang dikirim untuk
menenggelamkan kaum Nuh, teriakan keras yang
dikirim untuk menghancurkan kaum Tsamud, dan
badai yang pernah dikirim untuk menghancurkan
kaum Ad.
"MAKA TUNGGULAH HARI KETIKA LANGIT
MEMBAWA KABUT ASAP YANG NYATA, YANG
MELIPUTI MANUSIA. INILAH AZAB YANG
PEDIH." (QS Ad-Dukhon: 10-11).
KEDUA, apakah bencana asap yang ada di negara
kita ini termasuk ujian untuk menguji keimanan
kita, atau siksaan untuk menghukum dosa-dosa
kita?
Saya rasa tidak ada manfaatnya kita selalu
membela diri, menganggap ini adalah ujian
karena keimanan kita. Sehingga, kita merasa
baik-baik saja dan tidak ada yang salah dengan
diri kita. Sikap merasa suci seperti ini justru akan
membawa kita kepada kubangan kesalahan.
Sebaliknya, tidak ada salahnya kita menganggap
bencana asap ini adalah hukuman atas dosa-
dosa kita. Mungkin hukuman karena pemimpin
kita yang suka berdusta, pejabat yang tidak
memegang amanat, pengusaha yang serakah,
dan rakyat yang bisanya hanya mengumpat dan
telah kehilangan karakteristik amat ma'ruf nahi
mungkar. Kita semua sudah sedemikian jauh dari
ajaran agama dan nilai-nilai kemanusiaan.
Tak ada salahnya kita menganggap bencana
asap ini adalah hukuman Allah SWT atas
kelalaian dan kemaksiatan kita, sehingga kita
tergerak untuk bertaubat, introspeksi dan mawas
diri.
KETIGA, ada doa bagus yang diajarkan Allah
dalam Surat AD-Dukhon ini. Doa tersebut
diletakkan pas setelah pernyataan bahwa asap
itu adalah bagian dari azab Allah SWT.
Jadi doa ini, menurut pendapat saya, baik untuk
dibaca banyak-banyak ketika kita ingin terbebas
dari bencana asap seperti ini. Doa itu berbunyi:
ﺭﺑﻨﺎ ﺍﻛﺸﻒ ﻋﻨﺎ ﺍﻟﻌﺬﺍﺏ ﺇﻧَّﺎ ﻣﺆﻣﻨﻮﻥ
"YA TUHAN KAMI, HILANGKANLAH DARI KAMI
AZAB INI, SESUNGGUHNYA KAMI ORANG YANG
BERIMAN."
Doa ini menarik setidaknya dari beberapa sisi:
pertama, ia diawali dengan panggilan kepada
Allah SWT dengan kata "Rabb" yang berarti Dzat
yang mengatur, mengendalikan dan merancang
segala sesuatu. Dalam artian sempit, Allah
dengan kata Rabb ini adalah Dzat yang mengatur
dan mengendalikan datang dan perginya asap.
Kedua, kata iksyif pada mulanya berarti
membuka sesuatu yang tertutup. Penggunaan
kata ini tentu sangat tepat karena asap memang
menutupi segala sesuatu. Menutupi pandangan,
menutupi pernapasan, menutupi kebebasan
bergerak, dan lain-lain. Sehingga ketika kita minta
dihilangkan asap itu, kita minta agar Allah
membukanya dari diri kita.
Ketiga, doa ini diikuti dengan pengakuan
keimanan "sesungguhnya kami orang yang
beriman". Pengakuan seperti ini penting, paling
tidak, untuk 'memancing' rasa kasih sayang Allah
SWt. Seakan-akan kita berkata, "Ya Allah,
meskipun kami ini banyak berbuat dosa, tapi
kami ini tetaplah hamba-hambamu yang beriman,
kami tetap mengesakan Engkau, kami tidak
menyekutukan Engkau. Maka kasihanilah kami,
lenyapkan azab ini dari kami, karena
sesungguhnya Engkau maha belas kasih terhadap
hamba-hamba-Mu yang beriman." Dan setelah
mengakui keimanan dengan lisan, maka
selanjutnya kita mesti mengakuinya dengan
perbuatan kita.
KEEMPAT, pada beberapa ayat setelah doa itu,
Allah SWT menjawab dengan mengatakan,
"SUNGGUH KAMI AKAN MENGHILANGKAN AZAB
TERSEBUT AGAK SEDIKIT."
Ya, setelah doa tadi diucapkan, Allah SWT
menjanjikan akan menghilangkan azab tersebut
sedikit terlebih dahulu. Dihilangkan sedikit azab
sedikit tersebut untuk menguji apa yang
selanjutnya akan kita lakukan?! Kita kembali
kepada Allah atau kembali kepada kemaksiatan?
Jangan sampai kita mengikuti pernyataan pada
bagian selanjutnya dari ayat ini, "Sungguh kamu
akan kembali ingkar!".
Beberapa titik asap yang sudah berkurang di
sebagian daerah jangan sampai membuat kita
kembali kepada dosa-dosa kita. Ketika kembali
ingkar, maka Allah SWT akan memberikan
hukuman lain yang lebih besar seperti yang
tertulis pada ayat setelahnya.
"HARI KETIKA KAMI MENGHANTAM DENGAN
HANTAMAN HANG KERAS. SUNGGUH KAMI
(ALLAH) MEMBALAS."
Tapi ketika kita benar-benar insaf, taubat, dan
berusaha menjauhi dosa semampu kita, maka
insyaAllah Allah SWT akan menghilangkan azab
tersebut secara keseluruhan. Allah menjanjikan
kepada kita tempat yang aman, dan menjanjikan
pula kenikmatan surga seperti yang tersebut
pada bagian-bagian akhir surat ini. Itulah nanti
kemenangan yang besar!
"SESUNGGUHNYA ORANG YANG BERTAKWA
DALAM TEMPAT YANG AMAN. DALAM TAMAN-
TAMAN DAN MATA AIR-MATA AIR........
KARUNIA DARIPADA TUHANMU. YANG
DEMIKIAN ITULAH KEMENGANGAN YANG
BESAR." Wallahualam.

Wednesday, 28 October 2015

Maksiat Hujan

HUJAN DAN MAKSIAT

Pada zaman Nabi Musa 'Alaihis-Salam, Bani Israel ditimpa kemarau yang berkepanjangan. Mereka berkumpul mendatangi Nabi Musa, mereka berkata, "Wahai Nabi Allah, berdoalah kepada Rabb-mu agar Dia menurunkan hujan kepada kami....!"

Maka berangkatlah Nabi Musa 'Alaihis-Salam bersama kaumnya menuju padang yang luas. Waktu itu mereka berjumlah lebih dari 70 ribu orang.

Mulailah mereka berdoa dengan keadaan yang lusuh dan kumuh, penuh debu, haus, dan lapar...

Nabi Musa berdoa,

إلهي ... أسقنا غيثك ... وانشر علينا رحمتك وارحمنا بالأطفال الرضع ... والبهائم الرتع والمشايخ الركع اليك ...

"Ilaahi ...! Asqinaa ghaitsak ... Wan-Syur 'alaina rahmatak ... war-Hamnaa bil-athfaalir-rudhdha' ... wal-bahaaimir-rutta' ... wal-masyaayikhir-rukka' ilaika ..."

"Tuhanku... Turunkanlah hujan kepada kami... Tebarkanlah Rahmat-Mu kepada kami, kasihilah kami demi anak-anak yang masih menyusu... Demi hewan ternak yang merumput, dan demi para orang-orang tua yang ruku' kepada-Mu ..."

Namun setelah itu langit tetap saja terang benderang, matahari pun bersinar makin kemilau. Kemudian Nabi Musa berdoa lagi,

"Ilaahi ... asqinaa...."

Allah-pun Berfirman kepada Nabi Musa,

يا موسى أنى أكون بغيثكم و فيكم رجل يبارزني بالمعاصي أربعين عاما ... فليخرج حتى أغيثكم ...

"Wahai Musa ... Bagaimana Aku akan menurunkan hujan kepada kalian sedang di antara kalian ada seorang hamba yang berma'siat kepada-Ku sejak 40 tahun yang lalu. Umumkanlah di hadapan manusia agar dia berdiri di hadapan kalian semua. Karena sebab dialah Aku tidak menurunkan hujan untuk kalian ..."

Maka Nabi Musa-pun berteriak di tengah-tengah kaumnya, "Wahai hamba yang bermaksiat kepada Allah sejak 40 tahun... Keluarlah ke hadapan kami, karena sebab engkaulah hujan tak kunjung turun ..."

Seorang laki-laki melirik ke kanan dan ke kiri, tapi tidak berani keluar ke hadapan manusia. Saat itu pula dia sadar kalau dirinyalah yang dimaksud, dia berkata dalam hatinya, "Kalau aku keluar ke hadapan manusia, maka akan terbuka rahasiaku, tapi kalau aku tidak keluar, maka hujanpun tidak akan turun..."

Maka hatinyapun gundah gulana, air matanya menetes, menyesali perbuatan ma'siatnya, sambil berkata lirih, "Ya Allah... aku telah berma'siat kepada-Mu selama 40 tahun. Selama itu pula Engkau menutupi 'aibku. Sungguh sekarang aku bertaubat kepada Mu, maka terimalah taubatku ..."

Tidak lama setelah pengakuan taubatnya tersebut, maka awan-awan tebalpun bermunculan, semakin lama semakin tebal dan menghitam. Dan akhirnya hujan pun turun..!

Nabi Musa pun keheranan dan berkata, "Ya Allah, Engkau telah turunkan hujan kepada kami, padahal tak seorang pun yang keluar ke hadapan manusia".

Allah berfirman,

يا موسى لقد تاب وتبت عليه،  منعت عنكم الغيث بسببه، وأمطرتكم بسببه ..."

"Wahai Musa, dia telah bertaubat dan Aku telah menerima taubatnya, karena orang itulah Aku menahan hujan kepada kalian, dan karena dia pulalah Aku menurunkan hujan ..."

Nabi Musa berkata,

ربي أرني أنظر إليه، ربي أرني ذلك الرجل

"Ya Allah...Tunjukkan padaku orang itu... Tunjukkan aku mana orang itu..."

Allah berfirman,

يا موسى ... لقد سترته وهو يعصيني، أفلا أستره وقد تــاب وعـــاد إلي؟؟

"Wahai Musa, Aku telah menutupi 'aibnya padahal dia bermaksiat kepada-Ku, Apakah sekarang Aku membuka 'aibnya sedangkan ia telah bertaubat dan kembali kepada-Ku?!"

SubhaanAllaah...

Sungguh Maha Pengasih Engkau Duhai Rabbi...

Kalaulah bukan karena Engkau yang menutupi aib-aib kami...
Tentulah kami akan sangat malu di hadapan para hamba-MU...

Engkau mengetahui dosa-dosa kami...

Kami malas dalam beribadah ya Ilaahy, padahal kami dilihat sebagai orang yang berTAQWA di pandangan para hamba-MU...

Engkau mengetahui kefakiran dan kebutuhan hajat kami, padahal kami dilihat sebagai orang yang KAYA di pandangan para hamba-MU...

Kami bakhil Ya Rabby... sedikit sekali kami berbagi padahal Rizqi itu dari-MU...

Engkau mengetahui kelemahan dan keluh kesah kami, padahal kami dilihat sebagai orang KUAT di pandangan para hamba-MU...

Saudara-riku tercinta...

Jika Allah Ta'ala, Tuhan yang mengetahui segala hal yang ada di langit dan bumi saja menutupi segala aib hamba-NYA,

Lalu siapalah kita... Dan apalah kita... kita tidak tahu dimana kita ditempatkan kelak... apakah di Jannah-Nya... ataukah di Neraka-Nya ... ?

Mengapa dengan entengnya kita menyebar luaskan aib dan keburukan saudara kita sendiri tanpa mashlahat...

Merasa seakan diri ini lebih suci, lebih alim, lebih hebat, dan lebih ahli ibadah. Padahal kita hanya lebih ahli menyebar luaskan keburukan saudara kita....

Tak sadarkah kita bahwa ternyata aib kita sendiri sudah menggunung tak terhingga...

ASTAGHFIRULLAAHAL-'AZHIIM ...
ALLAAHUMMAGHFIR-LANAA ... WARHAMNAA...

Semoga kisah singkat ini bisa menjadi bahan renungan kita untuk selalu memperbaiki diri...

SELAGI ALLAH MENUTUPI AIB KITA...

SELAGI ALLAH BERJANJI MENGAMPUNI DOSA-DOSA KITA

Aamiin ya Rabbal A'lamiin.

*******

Sumber: Kitab "Fii Bathnil-Huut"
Oleh: Syaikh DR. Muhammad Al-'Ariifi.