Monday, 17 August 2020

🌹S E P É L É_🌹

Seorang wanita muda tengah duduk santai di dalam bis yang melaju ke tengah kota. Di satu pemberhentian bis, seorang wanita tua yang cerewet dan berisik naik ke dalam bis dan duduk di samping wanita muda tadi. Tas-tas bawaannya yang berat dia tumpuk begitu saja di atas kursi, membuat wanita muda itu harus menggeser duduknya sambil setengah terjepit di antara tas-tas berat dan jendela bis.


Seorang pemuda yang duduk di bangku sebelah melihat kejadian itu dengan kesal, dan bertanya kepada wanita muda itu,_ _"Kenapa kamu tidak bicara saja, katakan pada wanita tua itu bahwa kamu jadi terganggu...


Wanita muda itu menjawab sambil tersenyum :


Aku rasa tidak perlu bersikap kasar dan beradu argumentasi untuk sesuatu yang sepele seperti ini, *perjalanan bersama kita ini terlalu singkat. Saya juga akan turun di perhentian bis berikutnya di depan nanti


Jawaban wanita muda tadi sangat pantas untuk ditulis dengan huruf emas :


"Kita tidak perlu berdebat untuk sesuatu yang sepele. Perjalanan kita bersama amat singkat."


Kalau kita tahu bahwa *perjalanan hidup ini begitu singkat,* maka kita tidak akan mau membuang tenaga dengan terus mengeluh, merasa tidak puas, bersikap mencari-cari kesalahan... karena semua hanya membuang waktu kita di perjalanan yang singkat ini.


🌹Apakah seseorang sudah melukai bahkan menghancurkan hatimu ?? Tetaplah tenang, perjalanan hidupmu terlalu singkat.


🌹Apakah seseorang *Sudah Menghianati kamu, mengejek kamu, menipu atau bahkan menghina kamu ??

Tetaplah tenang, maafkan mereka, karena

perjalanan hidup kita sangat singkat.


🌹Apapun masalah yang dibuat oleh orang lain kepada kita, mari kita selalu ingat bahwa_ perjalanan hidup kita sangat singkat.


Tidak seorang pun yang tahu kapan perjalanan hidupnya akan berakhir.


Tidak ada orang yang tahu kapan dia akan tiba di perhentian bis yang berikutnya.

Perjalanan hidup kita bersama sangat singkat.

Mari kita saling memberikan kebahagiaan kepada keluarga dan teman-teman kita.


Mari kita saling menaruh hormat, saling berbuat baik dan saling memaafkan satu dengan yang lain.


Mari kita isi hidup ini dengan rasa syukur, bahagia dan selalu berbuat baik untuk sesama.


Hidup adalah WAKTU,

hargai waktu yang tersisa,

jalani hidup dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan.


Selalulah berbuat baik,

Selalulah menolong sesamamu,

Jangan pernah bersikap paling benar, dan berhentilah membicarakan kejelekan orang lain dan mengomel.


Nikmatilah hidup dan isi setiap detik, menit, jam, dan hari-harimu dengan kebaikan terutama pasangan hidup, bersama keluarga; ayah dan ibumu, jika mereka masih hidup muliakan mereka; anak-anakmu, saudaramu, handai-taulan, bahagiakan mereka semua selagi kamu masih punya waktu.


Lanjut usia adalah keniscayaan.Tidak ada yg bisa menolak nature untuk menjadi tua, terjadi perubahan anatomi. Tapi meski sudah lansia, kulit berubah menjadi keriput, rambut kepala menipis dan memutih semua, namun tetap berguna bagi diri sendiri dan sesama, yaitu Lansia yang senantiasa memancarkan aura cerah dan menarik, energik dan simpatik.


Jadilah Lansia yang memiliki ke 6 hal ini:

Pikiran yang tenang

Hati yang damai

Jauh dari kepura puraan

Tulus ikhlas ketika berbicara

Memberi sapaan dengan hati yang tulus

Menerapkan hidup berbagi

Back to nature,

maka pikiran dan batin kita akan bersih dari segala energy negative. Dari hati yang damai, akan terpancar aura yang mampu menebarkan kesejukkan dan kedamaian, dimanapun kita berada.


Jangan simpan kebencian, dendam, kepahitan dan kejelekan orang lain.


Lihatlah Kebaikan...Lupakan Kesalahan..


Tetaplah menjadi orang baik sampai akhir hidup

Bila sahabat atau saudaraku pernah menyakiti hatiku, aku sudah maafkan semua......

karena PERJALANAN hidup KITA TERLALU SINGKAT.

Monday, 10 August 2020

Emas dan Timbangan

TIMBANGAN EMAS TIDAK LEBIH BERHARGA DARI EMAS NYA

Dalam sebuah diskusi, seorang murid bertanya kepada guru nya, 


Murid : "jika memang benar para guru adalah orang orang pintar!, mengapa bukan para guru yang menjadi pemimpin dunia,  pengusaha sukses, dan orang orang kaya raya itu? 


Gurunya tersenyum bijaksana, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, ia masuk ke ruangan nya, dan keluar kembali dengan membawa sebuah timbangan. 


Ia meletakkan timbangan tersebut diatas meja, dan  berkata : " Anakku, ini adalah sebuah timbangan, yang biasa digunakan untuk mengukur berat emas dengan kapasitas hingga 5000 gram". 


"Berapa harga emas seberat itu? "


Murid mengernyitkan keningnya, menghitung dengan kalkulator dan kemudian ia mejawab, 


"Jika harga satu gram emas adalah 800 ribu rupiah, maka 5000 gram akan setara dengan 4 milyard rupiah". 


Guru : " Baik lah anakku, sekarang coba bayangkan seandainya ada seseorang yang datang kepada mu membawa timbangan ini dan ingin menjual nya seharga itu, adakah yang bersedia membeli nya? "


Murid terdiam sejenak!, merasa mulai mendapatkan sedikit pencerahan dari sang guru, lalu ia berkata : "timbangan emas tidak lebih berharga dari emas nya!, saya bisa mendapatkan timbangan ini dengan harga dibawah dua juta rupiah!, mengapa harus membayar sampai 4 milyar? " 


Guru menjawab : " Nah, anakku, kini kau sudah mendapatkan pelajaran, bahwa kalian para murid, adalah seperti emas, dan kami adalah timbangan akan bobot prestasi mu, kalian lah yang seharusnya menjadi perhiasan dunia ini, dan biarkan kami tetap menjadi timbangan yang akurat dan presisi untuk mengukur kadar pengetahuan mu. "


"Jika ada seseorang datang kepada mu membawa sebongkah berlian ditangan kanan nya dan se ember keringat di tangan kirinya, kemudian ia berkata : "ditangan kiri ku ada keringat yang telah aku keluarkan untuk menemukan sebongkah berlian yang ada ditangan kanan ku ini,  tanpa keringat ini, tidak akan ada berlian, maka beli lah keringat ini dengan harga yang sama dengan harga berlian"


"Apakah ada yang mau membeli keringat nya? "


"Tentu tidak." 


"Orang hanya akan membeli berlian nya dan mengabaikan keringat nya. 

Biarlah kami, para guru menjadi keringat itu, dan kalian lah yang seharusnya menjadi berlian nya. "


Sang murid menangis, ia memeluk guru nya dan berkata : "wahai guru, betapa mulia hati kalian, dan betapa ikhlas nya, kami tidak akan bisa melupakan kalian, karena dalam setiap kepintaran kami, setiap kilau permata kami, ada tetes keringat mu... 


Guru berkata : " Biarlah keringat itu menguap, menuju alam hakiki disisi ilahi rabbi, karena hakikat akhirat lebih mulia dari segala pernak pernik dunia ini, mohon jangan lupakan nama kami dalam doa doa kalian. "

Monday, 3 August 2020

HATI HATI MELEKATNYA SIFAT 'UJUB

UJUB adalah sikap mengagumi diri sendiri, yaitu ketika kita merasa memiliki kelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain. 
Imam al-Ghazali pernah berkata “Perasaan ujub adalah kecintaan seseorang pada suatu karunia dan merasa memilikinya sendiri, tanpa mengembalikan keutamaannya kepada Allah.”

Dalam hadits yang ma’ruf disebutkan,

ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ : شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ

“Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan: (1) tamak lagi kikir, (2) mengikuti hawa nafsu (yang selalu mengajak pada kejelekan), dan ujub (takjub pada diri sendiri).” (H.R. Abdur Razaq, hadist hasan)

Dalam  hadis yang lain Rasulullah Saw juga bersabda: Tiga hal yang membinasakan : Kekikiran yang diperturutkan, hawa nafsu yang diumbar dan kekaguman seseorang pada dirinya sendiri.” (HR. Thabrani

Kadang sifat ujub ini timbul tanpa kita menyadarinya karena di poles oleh setan seolah olah itu baik untuk memicu semangat atau memancing yang orang lain agar berbuat baik ,  bahkan terkadang di pamerkan  kegagahan, kekayaan, kepandaian , jabatan, kesuksesan  bahkan tanpa di sadari ujubnya sampai ada ibadah di pamerkan !!! yang sangat berbahaya sekali sampai merehkan dan merendahkan orang lain karena merasa lebih dari yang lain

Awas jaga hati  Alloh tau isi hati orang yang ujub dgn dirinya (membanggakan kelebihan yang ada pada dirinya) berarti dia sedang menanti murka ALLOH dan amal apapun yang dia lakukan tidak diberi nilai sedikitpun oleh Alloh. NAU'ZUBILLAH.

Nabi s.a.w bersabda, “Seseorang yang menyesali dosanya, maka ia menanti rahmat Allah. Sedang seseorang yang merasa ‘ujub, maka ia menanti murka Allah.” (HR. Baihaqi)

Perasaan ‘ujub menyebabkan murka Allah, karena ‘ujub telah mengingkari karunia Allah yang seharusnya kita syukuri. Walloa'lam.