Boleh aku bercerita tentang mama?Aku anak sulung dari tiga bersaudara,sebagai anak sulung tentu aku memiliki tanggung jawab yang besar terhadap adik-adik ku.Kami dibesarkan dalam keluarga yang sederhana,penuh kasih sayang,dan selalu dimanja oleh mama.Papaku seorang guru sekolah dasar,mamaku juga seorang guru sekolah dasar,menjadi guru adalah sebuah pengabdian yang besar oleh kedua orang tuaku.Aku tamat sekolah menengah atas,papa menginginkan aku masuk ke perguruan tinggi dengan mengambil jurusan pendidikan khususnya pendidikan guru sekolah dasar(PGSD)Dengan sedikit berat hati aku mengabulkan keinginan papaku,aku mendaftar di perguruan negeri di kota Padang,dan Alhamdulillah aku diterima disana.Aku masuk kuliah pada tahun 2004 dan wisuda pada tahun 2007,waktu itu program studinya baru sampai D2.Setamat aku kuliah,aku sempat honor di sekolah tempat mamaku mengabdi,dua bulan mengabdi disana, Alhamdulillah aku lulus untuk melanjutkan kuliah ke jenjang S1 dengan program kuliah PGSD berasrama.2007 aku kuliah lagi di universitas negeri Padang untuk melanjutkan program studi S1,aku tamat kuliah tahun 2010.Pada tahun yang sama aku juga melanjutkan pendidikan profesi guru pada universitas tersebut dan pada tahun itu juga aku diwisuda karena programnya hanya 6 bulan.Waktu berlalu,,tiga bulan selesai kuliah aku memutuskan untuk berumah tangga,,tepat tgl 7 Januari 2011 aku menikah,aku menikah dengan laki" pilihan ku,karena kami sudah saling mengenal hampir tujuh tahun lamanya.14 November aku melahirkan seorang bayi laki" yang aku beri nama Fadhel Afriwansel,kehadirannya menambah kehangatan dalam keluarga kami,terutama orang tua ku,karena anak laki" ku merupakan cucu pertama bagi mereka,sungguh tak bisa diungkapkan Betapa bahagianya mereka disaat anak kami lahir.Hampir 2 tahun aku hanya menjadi ibu rumah tangga biasa,aku sudah mencoba mencari pekerjaan kesana kemari,tapi apalah dayaku aku selalu ditolak dengan alasan sekolah tidak memiliki dana untuk menggajinya.Pernah aq mendaftar di sekolah swasta,aku diterima,tetapi aku tidak sanggup dengan peraturannya karena sekolahnya sampai sore,sedangkan aku waktu itu memiliki bayi,jadi aku hanya bisa bersabar dan mengisi hari" ku dengan menjadi ibu rumah tangga saja.Tepat tanggal 02 Januari 2013 aku mulai bekerja menjadi tenaga honorer di sebuah sekolah negeri,hal ini aku dapatkan karena kepala sekolahnya adalah tetangga dekat rumah ku,karena mereka kekurangan guru jadi aku diajak untuk membantu mengajar disana.2013 awal kisah yang sangat memilukan bagi kami sekeluarga.bagaimana tidak,,pada saat aku sudah mulai bekerja tiba" mamaku secara mendadak penglihatan matanya mulai kabur.Dengan sigapnya kami sekeluarga membawa mama berobat ke rumah sakit mata ternama dikota kami,stelah melewati rangkaian pemeriksaan yang begitu panjang,,akhirnya mama divonis memiliki pembengkakan di syaraf matanya.Solusi dari dokter cuma satu,mama harus menjalani operasi kepala,agar benjolan tersebut bisa diangkatTetapi dokter memberitahu pihak keluarga tentang resikonya,karena ini adalah operasi yang berat.Ada lima resiko apabila mama dioperasi1.bisa meninggal dimeja operasi2.bisa mengalami kebutaan3.bisa strok ringan/lumpuh4.bisa tidak bisa bicara5.bisa tuliTim dokter menyerahkan semua keputusan kepada pihak keluargaKarena ini mengingat operasi yang berat,maka kami pihak keluarga disuruh bermusyawarah dulu,tentang tindakan apa yang harus dilakukan walaupun ada juga operasinya yang berhasil.Akhirnya kami pihak keluarga terutama mama membatalkan operasi tersebut,mama tidak mau menjalankan operasi karena harapan untuk sembuh yang kecil,karena syaraf itu kecil,mungkin lebih kecil dari rambut (seperti itu gambarannya),jadi peluang operasi berjalan lancar hanya beberapa persen saja.walaupun kami percaya hidup mati itu Allah yang menentukan.Samanjak itulah,,kesehatan mama menurun,beliau sering depresi dengan keadaannya,apalagi pada tahun" pertama mama sering mengalami sakit kepala yang berkepanjangan.Aku sebagai anak pertama tentu yang paling terpukul dengan kesehatan mama yang menurun,aku yang biasanya selalu dibantu mama mengerjakan semua pekerjaan sekarang harus aku kerjakan sendiri,apalagi waktu itu aku memiliki anak kecil,harus kerja sampai siang,sampai d rumah harus mengerjakan semua pekerjaan rumah,,belum lagi aku harus mengurus dua adik ku yang waktu itu belum berkeluarga.tak bisa aku bayangkan betapa remuknya badanku,tetapi demi keluarga aku harus kuat.Semenjak itu mama selalu kami ajak berobat alternatif,,agar kesehatan mama membaik,kami juga selalu menghibur mama agar mama tidak larut dalam kesedihannya.Tepat tanggal 10 September 2015 aku melahirkan anak perempuan yang aku beri nama Arimbi Adistia wansel,dengan kehadiran anak kedua kami mamaku sangat bahagia,mama selalu bilang sama aku,kalau kamu tua nanti sudah ada anak perempuanmu yang bakalan jagain kamu,ngurusin kamu,di hari tua.Ketika mama melontarkan kata"nya itu,sungguh air mataku tak terbendung,karena aku sebagai anak perempuan satu"nya belum bisa merawat mama sepenuhnya apalagi saat ini mama sangat membutuhkan aku,tetapi aku belum ada disamping mama.Tahun 2017 dilema bagi akuPada tahun ini, Alhamdulillah aku lulus menjadi ASN di wilayah provinsi Riau,,aku sangat bahagia,karena aku bisa mewujudkan impian orang tua ku untuk menjadi seorang guru.Tetapi bahagiaku menjadi cambuk bagiku,,karena aku berfikir,ketika aku pergi meninggalkan keluargaku,siapa yang akan menjaga mama??Sempat aku ingin mundur dari semua ini,tetapi mama selalu meyakinkan aku,,kamu pasti bisa nak,insyaallah mama ngak apa".menetes air mata ini disaat mama mengucapkan kata itu untuk ku,kamu berhak bahagia,,kamu punya anak dan keluarga,,jangan fikirkan mama,mama masih memiliki keluarga yang sayang sama mama,jadi kamu fokus sama tujuan hidup kamu ya nak.Kata" itu yang selalu terngaing ditelinga ku,,walaupun keputusan aku sama mama sedikit bertentangan dengan papaku,papa mengharapkan aku untuk selalu dirumah,dengan alasan bisa merawat mama,masalah rezeki pasti ada selagi mau berusaha itu kata papa,tetapi dorongan yang kuat dari mama yang membuat aku mengambil keputusan ini,walaupun membuat hati papa sedih.Hampir 3 tahun aku merantau,,mengabdi di tanah gambut,jauh dari keluarga,sanak saudara,terutama mama tercinta dalam waktu itu juga papa belum ingin melihat tempat pengabdian ku,dengan alasan papa g bisa libur karena papa mengajar kelas enam,,tetapi aku berusaha memahami alasan papa agar aku tidak larut dalam kesedihanku.Dalam satu tahun aku menyempatkan pulang 4 kali,dengan harapan hanya ingin melihat mama tersenyum,melihat senyumnya,disaat aku pulang bersama anak"ku.Kini,,,kedua adik" ku telah berkeluarga,aku sedikit lega karena aku bisa menitipkan mama kepada mereka,,kepada adek" ipar ku,,mereka menyayangi mama bagaikan menyayangi mamanya sendiri.Terkadang sebagai pengobat kerinduan mama,mama meminta anak ku yang perempuan untuk di rumah,dengan alasan biar mama g sepi,,aku menuruti keinginan mamaku,,walaupun aku harus menahan rasa sepiku karena jauh dari anak perempuanku itu,tetapi demi mama aku ikhlas.Tepat tanggal 04 Maret 2020 umurku menginjak 33 tahun.33 tahun mama membesarkan ku dengan ketulusan kasih sayangnya,,sampai pada umur ini aku belum bisa membahagiakan mama,,mama maafkan aku,karena aku belum bisa menjadi anak yang berbakti buatmu mama,,aku belum bisa mererawatmu disaat mama membutuhkan aku,,Mama masih saja harus berfikir sendiri,mengerjakan apa" sendiri demi tidak merepotkan anak" mama.Sungguh kadang ini tidak adil buat mama,tetapi apa boleh buat,,hidup ini pilihan,,ini adalah pilihan ku,mau tidak mau,suka tidak suka,,amanah ini harus dilaksanakan dengan rasa ikhlas dan tanggung jawab.Aku tidak mengharapkan orang" paham dengan keadaanku,aku tidak minta dikasihani,aku tidak minta mereka simpatik dengan kisahku,aku menulis ini hanya demi meluapkan rasa rindu buat mamaku,rindu seorang anak yang jauh dari keluarganya.Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penempatan kata dalam tulisan ini,,tulisan ini jauh dari kata sempurna,,semoga sahabat yang bisa berkumpul dengan keluarga setiap hari,lebih bisa menyayangi satu sama lain,bagi sahabat yang kisahnya hampir sama dengan ku,mari kita sama" berdo'a semoga orang" yang kita cintai selalu dalam lindunganNya,amin.
Tanpa agama manusia binasa Tanpa ilmu manusia buta Tanpa iman manusia sengsara Tanpa ukhuwah manusia terseksa Ada agama datangnya pelita Ada ilmu datangnya harta Ada harta datangnya derma Ada ukhuwah datangnya saudara