Boleh aku bercerita tentang mama?Aku anak sulung dari tiga bersaudara,sebagai anak sulung tentu aku memiliki tanggung jawab yang besar terhadap adik-adik ku.Kami dibesarkan dalam keluarga yang sederhana,penuh kasih sayang,dan selalu dimanja oleh mama.Papaku seorang guru sekolah dasar,mamaku juga seorang guru sekolah dasar,menjadi guru adalah sebuah pengabdian yang besar oleh kedua orang tuaku.Aku tamat sekolah menengah atas,papa menginginkan aku masuk ke perguruan tinggi dengan mengambil jurusan pendidikan khususnya pendidikan guru sekolah dasar(PGSD)Dengan sedikit berat hati aku mengabulkan keinginan papaku,aku mendaftar di perguruan negeri di kota Padang,dan Alhamdulillah aku diterima disana.Aku masuk kuliah pada tahun 2004 dan wisuda pada tahun 2007,waktu itu program studinya baru sampai D2.Setamat aku kuliah,aku sempat honor di sekolah tempat mamaku mengabdi,dua bulan mengabdi disana, Alhamdulillah aku lulus untuk melanjutkan kuliah ke jenjang S1 dengan program kuliah PGSD berasrama.2007 aku kuliah lagi di universitas negeri Padang untuk melanjutkan program studi S1,aku tamat kuliah tahun 2010.Pada tahun yang sama aku juga melanjutkan pendidikan profesi guru pada universitas tersebut dan pada tahun itu juga aku diwisuda karena programnya hanya 6 bulan.Waktu berlalu,,tiga bulan selesai kuliah aku memutuskan untuk berumah tangga,,tepat tgl 7 Januari 2011 aku menikah,aku menikah dengan laki" pilihan ku,karena kami sudah saling mengenal hampir tujuh tahun lamanya.14 November aku melahirkan seorang bayi laki" yang aku beri nama Fadhel Afriwansel,kehadirannya menambah kehangatan dalam keluarga kami,terutama orang tua ku,karena anak laki" ku merupakan cucu pertama bagi mereka,sungguh tak bisa diungkapkan Betapa bahagianya mereka disaat anak kami lahir.Hampir 2 tahun aku hanya menjadi ibu rumah tangga biasa,aku sudah mencoba mencari pekerjaan kesana kemari,tapi apalah dayaku aku selalu ditolak dengan alasan sekolah tidak memiliki dana untuk menggajinya.Pernah aq mendaftar di sekolah swasta,aku diterima,tetapi aku tidak sanggup dengan peraturannya karena sekolahnya sampai sore,sedangkan aku waktu itu memiliki bayi,jadi aku hanya bisa bersabar dan mengisi hari" ku dengan menjadi ibu rumah tangga saja.Tepat tanggal 02 Januari 2013 aku mulai bekerja menjadi tenaga honorer di sebuah sekolah negeri,hal ini aku dapatkan karena kepala sekolahnya adalah tetangga dekat rumah ku,karena mereka kekurangan guru jadi aku diajak untuk membantu mengajar disana.2013 awal kisah yang sangat memilukan bagi kami sekeluarga.bagaimana tidak,,pada saat aku sudah mulai bekerja tiba" mamaku secara mendadak penglihatan matanya mulai kabur.Dengan sigapnya kami sekeluarga membawa mama berobat ke rumah sakit mata ternama dikota kami,stelah melewati rangkaian pemeriksaan yang begitu panjang,,akhirnya mama divonis memiliki pembengkakan di syaraf matanya.Solusi dari dokter cuma satu,mama harus menjalani operasi kepala,agar benjolan tersebut bisa diangkatTetapi dokter memberitahu pihak keluarga tentang resikonya,karena ini adalah operasi yang berat.Ada lima resiko apabila mama dioperasi1.bisa meninggal dimeja operasi2.bisa mengalami kebutaan3.bisa strok ringan/lumpuh4.bisa tidak bisa bicara5.bisa tuliTim dokter menyerahkan semua keputusan kepada pihak keluargaKarena ini mengingat operasi yang berat,maka kami pihak keluarga disuruh bermusyawarah dulu,tentang tindakan apa yang harus dilakukan walaupun ada juga operasinya yang berhasil.Akhirnya kami pihak keluarga terutama mama membatalkan operasi tersebut,mama tidak mau menjalankan operasi karena harapan untuk sembuh yang kecil,karena syaraf itu kecil,mungkin lebih kecil dari rambut (seperti itu gambarannya),jadi peluang operasi berjalan lancar hanya beberapa persen saja.walaupun kami percaya hidup mati itu Allah yang menentukan.Samanjak itulah,,kesehatan mama menurun,beliau sering depresi dengan keadaannya,apalagi pada tahun" pertama mama sering mengalami sakit kepala yang berkepanjangan.Aku sebagai anak pertama tentu yang paling terpukul dengan kesehatan mama yang menurun,aku yang biasanya selalu dibantu mama mengerjakan semua pekerjaan sekarang harus aku kerjakan sendiri,apalagi waktu itu aku memiliki anak kecil,harus kerja sampai siang,sampai d rumah harus mengerjakan semua pekerjaan rumah,,belum lagi aku harus mengurus dua adik ku yang waktu itu belum berkeluarga.tak bisa aku bayangkan betapa remuknya badanku,tetapi demi keluarga aku harus kuat.Semenjak itu mama selalu kami ajak berobat alternatif,,agar kesehatan mama membaik,kami juga selalu menghibur mama agar mama tidak larut dalam kesedihannya.Tepat tanggal 10 September 2015 aku melahirkan anak perempuan yang aku beri nama Arimbi Adistia wansel,dengan kehadiran anak kedua kami mamaku sangat bahagia,mama selalu bilang sama aku,kalau kamu tua nanti sudah ada anak perempuanmu yang bakalan jagain kamu,ngurusin kamu,di hari tua.Ketika mama melontarkan kata"nya itu,sungguh air mataku tak terbendung,karena aku sebagai anak perempuan satu"nya belum bisa merawat mama sepenuhnya apalagi saat ini mama sangat membutuhkan aku,tetapi aku belum ada disamping mama.Tahun 2017 dilema bagi akuPada tahun ini, Alhamdulillah aku lulus menjadi ASN di wilayah provinsi Riau,,aku sangat bahagia,karena aku bisa mewujudkan impian orang tua ku untuk menjadi seorang guru.Tetapi bahagiaku menjadi cambuk bagiku,,karena aku berfikir,ketika aku pergi meninggalkan keluargaku,siapa yang akan menjaga mama??Sempat aku ingin mundur dari semua ini,tetapi mama selalu meyakinkan aku,,kamu pasti bisa nak,insyaallah mama ngak apa".menetes air mata ini disaat mama mengucapkan kata itu untuk ku,kamu berhak bahagia,,kamu punya anak dan keluarga,,jangan fikirkan mama,mama masih memiliki keluarga yang sayang sama mama,jadi kamu fokus sama tujuan hidup kamu ya nak.Kata" itu yang selalu terngaing ditelinga ku,,walaupun keputusan aku sama mama sedikit bertentangan dengan papaku,papa mengharapkan aku untuk selalu dirumah,dengan alasan bisa merawat mama,masalah rezeki pasti ada selagi mau berusaha itu kata papa,tetapi dorongan yang kuat dari mama yang membuat aku mengambil keputusan ini,walaupun membuat hati papa sedih.Hampir 3 tahun aku merantau,,mengabdi di tanah gambut,jauh dari keluarga,sanak saudara,terutama mama tercinta dalam waktu itu juga papa belum ingin melihat tempat pengabdian ku,dengan alasan papa g bisa libur karena papa mengajar kelas enam,,tetapi aku berusaha memahami alasan papa agar aku tidak larut dalam kesedihanku.Dalam satu tahun aku menyempatkan pulang 4 kali,dengan harapan hanya ingin melihat mama tersenyum,melihat senyumnya,disaat aku pulang bersama anak"ku.Kini,,,kedua adik" ku telah berkeluarga,aku sedikit lega karena aku bisa menitipkan mama kepada mereka,,kepada adek" ipar ku,,mereka menyayangi mama bagaikan menyayangi mamanya sendiri.Terkadang sebagai pengobat kerinduan mama,mama meminta anak ku yang perempuan untuk di rumah,dengan alasan biar mama g sepi,,aku menuruti keinginan mamaku,,walaupun aku harus menahan rasa sepiku karena jauh dari anak perempuanku itu,tetapi demi mama aku ikhlas.Tepat tanggal 04 Maret 2020 umurku menginjak 33 tahun.33 tahun mama membesarkan ku dengan ketulusan kasih sayangnya,,sampai pada umur ini aku belum bisa membahagiakan mama,,mama maafkan aku,karena aku belum bisa menjadi anak yang berbakti buatmu mama,,aku belum bisa mererawatmu disaat mama membutuhkan aku,,Mama masih saja harus berfikir sendiri,mengerjakan apa" sendiri demi tidak merepotkan anak" mama.Sungguh kadang ini tidak adil buat mama,tetapi apa boleh buat,,hidup ini pilihan,,ini adalah pilihan ku,mau tidak mau,suka tidak suka,,amanah ini harus dilaksanakan dengan rasa ikhlas dan tanggung jawab.Aku tidak mengharapkan orang" paham dengan keadaanku,aku tidak minta dikasihani,aku tidak minta mereka simpatik dengan kisahku,aku menulis ini hanya demi meluapkan rasa rindu buat mamaku,rindu seorang anak yang jauh dari keluarganya.Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penempatan kata dalam tulisan ini,,tulisan ini jauh dari kata sempurna,,semoga sahabat yang bisa berkumpul dengan keluarga setiap hari,lebih bisa menyayangi satu sama lain,bagi sahabat yang kisahnya hampir sama dengan ku,mari kita sama" berdo'a semoga orang" yang kita cintai selalu dalam lindunganNya,amin.
Tanpa agama manusia binasa Tanpa ilmu manusia buta Tanpa iman manusia sengsara Tanpa ukhuwah manusia terseksa Ada agama datangnya pelita Ada ilmu datangnya harta Ada harta datangnya derma Ada ukhuwah datangnya saudara
Monday, 24 February 2020
Ceritaku
Monday, 17 February 2020
Kisah Kasih
Di suatu dusun.
Tersebutlah seorang ulama besar. Dipanggil Syaikh. Mendengar tapak kakinya saja, orang yang ngerumpi saat magrib terbang hambur jadinya.
Syaikh ini punya satu satu nya anak perempuan. Tentu saja cantik. An nisa namanya.
An nisa suka pakai jilbab ungu. Kalau berjalan di sore hari menuju barat, orang tak akan melihat pada sunset, tapi melihat kibaran ujung jilbab An nisa diterpa kombinasi angin dan cahaya senja. Selain karena silau juga di jalan itu ada pohon mangga besar menghalangi matahari terbenam. Tentu satu satunya tiada lain pilihan mata, selain ke arah An nisa.
Ada lah 3 pemuda. Yang satu Yassin, Yang dua lainnya Yusuf dan Lukman. Mereka sudah siap untuk menikah. Sayang sekali kesiapan mereka tertuju pada satu orang saja. An nisa.
๐ค
Selepas isya, ke tiga nya sama sama berdiri di tepi jalan usai shalat di surau nya Syaikh itu. Apa yang mereka tunggu? An nisa jelas tak akan melewati jalan itu kalau malam tiba.
An nisa langsung masuk rumah di belakang surau. Meninggalkan seberkas sinar kasih pada malam menjelang.
Rembulan mengintip di balik awan.
Apa yang ditunggu mereka pun datang. Yang mereka tunggu adalah kesepakatan.
Yaitu suatu komitmen dan pertarungan hidup mati. Mereka sepakat sudah. Bertiga datang mengunjungi Syaikh.
Bintang di langit berkelap kelip. Kadang biru lembut dan tiba tiba terang. Pas pada titik terang seketika itu juga terdengar ketokan pintu rumah Syaikh.
Tak usah dibayangkan bagaimana degup jantung Yasin, Yusuf dan Lukman. Serentak mereka ucapkan salam. Dan pada detik kelipan bintang sayu, terdengar jawaban dari dalam :
"Wa 'alaikum salam"
Sekonyong konyong rembulan dan bintang lenyap ditutup awan hitam. Seolah badai menerjang ke 3 pemuda ini. Tapi dengan saling berpegang tangan dan remasan erat tak biasa k 3 nya bertahan sampai pintu dibuka.
Kreeet...
Suara daun pintu.
"Ada apa? " tanya Syaikh dengan lembut. Tapi selembut apapun tetap laksana topan menghantam menara eifel.
"Kami ada urusan penting pak Syaikh"
Ke tiga tanpa komando serentak menjawab.
"Masuklah"
Syaikh pun mempersilakan masuk.
Ke 3 nya berbaris rapi menyusul di belakang. Dan terduduk lemas spontan ke 3 nya tatkala Syaikh bertanya :
"Mau nanya soal aliran sesat yang ada di dusun kita ya? "
Meriang rasanya tubuh si Yassin.
Karena ia memang tak tahu tentang isu itu. Dijawab tak tahu, malu. Dijawab iya, takut ditanya di mana sesatnya. Keputusan bijak si Yasin adalah diam dan mengusap jidat. Meriangnya sedikit reda.
Yusuf agak pede. Ditariknya nafas setengah panjang. Dia perbaiki duduk, dan menoleh ke kiri dan ke kanan. Di kirinya Yassin di kanannya Lukman. Yassin berdesis dalam hati "si Yusuf ini pasti lah menang, karena ia pede... "
Yusuf berkata "Iya Syaikh, itu tujuannya si Lukman, tapi kalau saya lain. Tujuan saya, maaf Syaikh, saya ingin jadinya mantu Syaikh"
Kali ini arah topan berbelok.
Syaikh hampir menjatuhkan tasbihnya.
Lukman langsung protes "Tapi saya juga mau jadi mantunya Syaikh, soal aliran sesat itu tak penting, selagi ada Syaikh di sini, maka dusun kita aman"
Yassin makin keras desisnya. Telak sudah kalah diriku, pikirnya. Kedua orang ini telah tunjukkan keberanian. Maka Yassin mengumpulkan huruf terserak di dada nya. Huruf huruf : "a n j t a". Disusunnya menjadi : "jantan"
Cahaya lampu petromax terasa makin terang. Suhu udara terasa panas bagi Yassin.
"Sebenarnya... Sebenarnya Syaikh.. saya sudah lama menahan tahanan... Tertahan tahan saya menahan .."
Syaikh memotong "Apa yang kamu tahan? "
Yassin berdiri tiba tiba.
"Saya berniat menikahi An nisa!"
Petromax seolah berubah menjadi lampu mercury.
Syaikh mengenali mereka bertiga. Sehingga tak sulit memutuskan perkara ini. Toh ketiganya adalah bekas muridnya juga. Ke 3 nya pemuda yang baik pula. Tapi kan tentu harus salah satu saja yang akan dipilih. Tapi Syaikh lupa lupa ingat nama mereka satu persatu.
Syaikh bertanya, dimulai dari kanan. Tepat Yassin yang berdiri itu.
"Namamu siapa? "
"Yassin, Syaikh" Jawab Yassin sopan.
"Nama yang bagus. Coba kamu bacakan surat Yassin.. Jika setoran ayat mu pas maka kamu akan jadi mantuku"
Yassin ditembak petus.
Celaka, pikirnya.
"Beri saya waktu sehari saja Syaikh. Akan saya hafal"
Yassin terduduk. Galau dia.
Yusuf di samping kanannya sudah mulai merasakan mendung. Memang belum petir tapi segera datang kabarnya.
Begitu Syaikh melihatnya segera ia jawab, bahkan sebelum Syaikh bertanya namanya.
"Saya Yusuf dan akan saya hafal surat Yusuf, dalam waktu setengah hari, Syaikh"
Syaikh tersenyum,"Oo namamu Yusuf?
Nama yang bagus. Ya udah hafal lah. Siapa yang duluan hafal itu yang akan saya pilih"
Yusuf memang ahli diplomasi.
Dicarinya celah ia bisa menang dari Yassin dengan waktu setengah hari saja untuk hafal surat Yusuf.
Lukman merasa tenteram. Sebab ia sudah tahu dengan jawaban yang tepat. Karena ia sudah menduga tanya yang akan diperuntukkan padanya, sesuai namanya.
Benar, Syaikh mulai menggeser pandangan ke arah Lukman.
"Kalau namamu siapa? " Pas. Itu pula tanya Syaikh.
Lukman berdiri, tegas ia jawab :
"Nama saya Qulhu, Syaikh"
๐
Sunday, 16 February 2020
Akhlaq Beradab
Warna Warni
1. Ahklaq dan Adab
Menyambung postingan sebelumnya, kedua kata itu jelas beda. Tapi maknanya sering tersamar.
Ahklaq berdasar pada fiqh. Adab belum tentu. Ahklaq lahir dari ibadah. Adab lahir dari tarbiyah.
Jika makna ahklaq tersamar dan nyaris diassimilasi oleh adab, maka lahirlah pemikiran humanistik, menuhankan nilai nilai universal. Berdasar hati nurani dan mengenyampingkan fiqh. Muncul paham bahwa agama itu sama, berdalil toleransi karena yang penting adalah "kebaikan"
2. Ibadah dan Adat
Tentu saja kedua kata ini berbeda, dan tak bisa dibandingkan. Tapi untuk mengejar makna yang benar, disandingkan dua kata itu agar jelas porsi masing masing. Bukan untuk disejajarkan.
Ibadah adalah tata cara dalam menghambakan diri pada tuhan dalam ranah agama, dengan segala aturan dan urusan yang telah diatur.
Agama adalah aturan kehidupan yang ada tuhannya, ada nabinya dan ada kitab sucinya.
Adat tidak. Adat hanya kebiasaan menjadi budaya dalam sistem sosial.
Tapi, ada di beberapa budaya seperti di Minangkabau adatnya mengadopsi beberapa substansi dari agama. Sehingga adatnya bersendi pada agama dan bermuara pada Quran. Ini terjadi melalui proses yang panjang.
Dikutip dari Atsar, dari Abdullah Bin Mas'ud dirawikan oleh HR Ahmad :
"Segala sesuatu yang dianggap baik oleh kaum muslimin, maka menurut Allah hal itu adalah baik pula"
Dikutip lagi opini Al Habib Sayid Muhammad bin 'Alawi Al Maliki, seorang ulama kontemporer lahir dan wafat di Makkah. Berdarah Quraishy dan keturunan Rasulullah, dalam bukunya "Mafahim Yajibu An Tushahhah" di mana beliau mengemukakan :
"Al 'Adatu Muhakkamah"
Intinya, sepanjang adat tidak menentang atau berseberangan dengan fiqh, maka itu adalah kebenaran.
Perlu dianalisis. Apabila kurang analisis maka cenderung muncul "ahli bid'ah"
Ahli bid'ah itu bisa saja orang yang suka membid'ahkan orang lain, atau orang yang membuat buat atau mengada ngadakan hal baru dalam urusan agama.
Budaya "malamang" atau "mauludan" tersebar menjadi tradisi. Timbul ungkapan baru untuk menyalahkan ini, karena tidak dilakukan Nabi,
Bahwa kalau memang itu baik, kenapa tak dari dulu dilakukan orang?
Di sini lah sesatnya cara berakal dalam beragama.
Karena jika suatu urusan budaya, atau adat yang tidak dilakukan nabi atau sahabat atau generasi setelahnya, bukan berarti urusan itu tidak baik. Kecuali urusan dalam ibadah. Pastilah harga mati.
Agama tidak sama dengan budaya.
Dan Ibadah berbeda dengan Adat.
Kendati ada kemiripan atau saling "berasimilasi" tapi pada hal yang tauhid dan prinsip ibadah tentu tegas bedanya.
Sekali lagi agama memang untuk orang berakal tapi agama bukan berasal dari akal. Akan melahirkan budaya dan ide serta pemahaman. Akal yang sesat digunakan maka idenya pun sesat.
Orang bisa tak bertuhan, jika mengakali agama. Dan menuhankan akal atau hasil kreasi dari akal itu sendiri. Padahal agama adalah nasehat, agama adalah untuk orang berakal, dan agama itu jalan menuju keselamatan dunia dan akhirat.
3. Mazhab dengan Manhaj
Sering diartikan mazhab adalah pilihan dalam mencapai kebenaran sesuai Quran dan Sunnah. Sementara manhaj adalah jalan atau cara yang satu satunya mencapai kebenaran dari Quran dan Sunnah.
Menurut saya, mazhab dan manhaj sama sama sebuah metode. Kalau dipilah lagi, agaknya mazhab adalah alternatif dalam memilih untuk sampai pada manhaj.
Bisa jadi budaya suatu kaum memegang satu mazhab, dan hiduplah seseorang di dalam kaum itu dengab mazhab yang lain. Maka sebenarnya dalam manhaj mereka tetap satu.
Yang saya maksud adalah 4 mazhab dalam sunni.
Save here.
Just for remind me.
Padang 17 Feb 20
1. Ahklaq dan Adab
Menyambung postingan sebelumnya, kedua kata itu jelas beda. Tapi maknanya sering tersamar.
Ahklaq berdasar pada fiqh. Adab belum tentu. Ahklaq lahir dari ibadah. Adab lahir dari tarbiyah.
Jika makna ahklaq tersamar dan nyaris diassimilasi oleh adab, maka lahirlah pemikiran humanistik, menuhankan nilai nilai universal. Berdasar hati nurani dan mengenyampingkan fiqh. Muncul paham bahwa agama itu sama, berdalil toleransi karena yang penting adalah "kebaikan"
2. Ibadah dan Adat
Tentu saja kedua kata ini berbeda, dan tak bisa dibandingkan. Tapi untuk mengejar makna yang benar, disandingkan dua kata itu agar jelas porsi masing masing. Bukan untuk disejajarkan.
Ibadah adalah tata cara dalam menghambakan diri pada tuhan dalam ranah agama, dengan segala aturan dan urusan yang telah diatur.
Agama adalah aturan kehidupan yang ada tuhannya, ada nabinya dan ada kitab sucinya.
Adat tidak. Adat hanya kebiasaan menjadi budaya dalam sistem sosial.
Tapi, ada di beberapa budaya seperti di Minangkabau adatnya mengadopsi beberapa substansi dari agama. Sehingga adatnya bersendi pada agama dan bermuara pada Quran. Ini terjadi melalui proses yang panjang.
Dikutip dari Atsar, dari Abdullah Bin Mas'ud dirawikan oleh HR Ahmad :
"Segala sesuatu yang dianggap baik oleh kaum muslimin, maka menurut Allah hal itu adalah baik pula"
Dikutip lagi opini Al Habib Sayid Muhammad bin 'Alawi Al Maliki, seorang ulama kontemporer lahir dan wafat di Makkah. Berdarah Quraishy dan keturunan Rasulullah, dalam bukunya "Mafahim Yajibu An Tushahhah" di mana beliau mengemukakan :
"Al 'Adatu Muhakkamah"
Intinya, sepanjang adat tidak menentang atau berseberangan dengan fiqh, maka itu adalah kebenaran.
Perlu dianalisis. Apabila kurang analisis maka cenderung muncul "ahli bid'ah"
Ahli bid'ah itu bisa saja orang yang suka membid'ahkan orang lain, atau orang yang membuat buat atau mengada ngadakan hal baru dalam urusan agama.
Budaya "malamang" atau "mauludan" tersebar menjadi tradisi. Timbul ungkapan baru untuk menyalahkan ini, karena tidak dilakukan Nabi,
Bahwa kalau memang itu baik, kenapa tak dari dulu dilakukan orang?
Di sini lah sesatnya cara berakal dalam beragama.
Karena jika suatu urusan budaya, atau adat yang tidak dilakukan nabi atau sahabat atau generasi setelahnya, bukan berarti urusan itu tidak baik. Kecuali urusan dalam ibadah. Pastilah harga mati.
Agama tidak sama dengan budaya.
Dan Ibadah berbeda dengan Adat.
Kendati ada kemiripan atau saling "berasimilasi" tapi pada hal yang tauhid dan prinsip ibadah tentu tegas bedanya.
Sekali lagi agama memang untuk orang berakal tapi agama bukan berasal dari akal. Akan melahirkan budaya dan ide serta pemahaman. Akal yang sesat digunakan maka idenya pun sesat.
Orang bisa tak bertuhan, jika mengakali agama. Dan menuhankan akal atau hasil kreasi dari akal itu sendiri. Padahal agama adalah nasehat, agama adalah untuk orang berakal, dan agama itu jalan menuju keselamatan dunia dan akhirat.
3. Mazhab dengan Manhaj
Sering diartikan mazhab adalah pilihan dalam mencapai kebenaran sesuai Quran dan Sunnah. Sementara manhaj adalah jalan atau cara yang satu satunya mencapai kebenaran dari Quran dan Sunnah.
Menurut saya, mazhab dan manhaj sama sama sebuah metode. Kalau dipilah lagi, agaknya mazhab adalah alternatif dalam memilih untuk sampai pada manhaj.
Bisa jadi budaya suatu kaum memegang satu mazhab, dan hiduplah seseorang di dalam kaum itu dengab mazhab yang lain. Maka sebenarnya dalam manhaj mereka tetap satu.
Yang saya maksud adalah 4 mazhab dalam sunni.
Save here.
Just for remind me.
Padang 17 Feb 20
Friday, 14 February 2020
Hari Kiamat
Hanya pandangan ilmu Methafisika dan ilmu Hikmah
*KAPAN HARI KIAMAT?*
Oleh: Irsyad Syafar
Belakangan ini semakin marak kajian yang membahas tentang akhir zaman. Ini adalah hal yang positif untuk mencerahkan umat agar senantiasa sadar dan bersiap diri dengan amalan yang sebanyak-banyaknya. Sebab, semua kita hanyalah sementara di dunia ini. Cepat atau lambat kita pasti akan berpindah ke kampung akhirat yang abadi.
Namun dibalik itu, saya melihat dari kajian-kajian tersebut ada hal-hal yang kurang tepat, bahkan sudah melampaui batas dan berpotensi jatuh kepada kesalahan dan penyimpangan. Sehingga saya punya beberapa catatan sebagai tadzkirah (peringatan) bagi saya sendiri dan juga bagi kaum muslimin. Apalagi memang sudah banyak juga yang bertanya kepada saya, baik pertanyaan langsung ataupun melalui group media sosial.
Catatan pertama, sudah sangat jelas dan tegas Allah SWT menyatakan bahwa tentang kapan waktu terjadinya hari kiamat itu hanyalah Dia saja yang tahu. Tidak ada satupun manusia yang tahu tentang itu. Termasuk Rasulullah SAW sendiri. Allah Ta'alaa berfirman:
َูุณْุฃَََُูููู ุนَِู ุงูุณَّุงุนَุฉِ ุฃََّูุงَู ู ُุฑْุณَุงَูุง ۖ ُْูู ุฅَِّูู َุง ุนِْูู َُูุง ุนِْูุฏَ ุฑَุจِّู ۖ َูุง ُูุฌََِّูููุง َِْูููุชَِูุง ุฅَِّูุง َُูู ۚ ุซََُููุชْ ِูู ุงูุณَّู َุงَูุงุชِ َูุงْูุฃَุฑْุถِ ۚ َูุง ุชَุฃْุชُِููู ْ ุฅَِّูุง ุจَุบْุชَุฉً ۗ َูุณْุฃَََُูููู َูุฃَََّูู ุญٌَِّูู ุนََْููุง ۖ ُْูู ุฅَِّูู َุง ุนِْูู َُูุง ุนِْูุฏَ ุงَِّููู َََِّٰูููู ุฃَْูุซَุฑَ ุงَّููุงุณِ َูุง َูุนَْูู َُูู
Artinya: "Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS Al A'raf: 187).
Penegasan Allah SWT yang berulang dua kali dalam satu ayat ini tentang "ilmu" kapan hari kiamat, menunjukkan hal ini tidak dapat ditawar-tawar lagi dengan argumen apapun. Maka, bila ada manusia yang berani mendefenisikan waktu hari kiamat, atau memprediksikan umur jagad raya ini, sesungguhnya dia telah menyelisihi Al Quran. Dan dia telah berbicara sesuatu yang tidak dia "ilmui". Allah SWT menegur perilaku semacam ini:
ََููุง ุชَُْูู ู َุง َْููุณَ ََูู ุจِِู ุนِْูู ٌ ۚ ุฅَِّู ุงูุณَّู ْุนَ َูุงْูุจَุตَุฑَ َูุงُْููุคَุงุฏَ ُُّูู ุฃَُٰููุฆَِู َูุงَู ุนَُْูู ู َุณْุฆًُููุง
Artinya: "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS Al Isra: 36).
Catatan kedua, orang yang memberanikan diri menyebutkan kapan hari kiamat, atau batas waktunya, sesungguhnya dia telah menyelisihi Rasulullah SAW. Sebab Baginda Nabi dengan statusnya yang ma'shum, selalu bicara berdasarkan wahyu, justru tidak pernah berani mendefenitifkan kapan datangnya hari kiamat. Paling jauh Beliau hanya berani menyebutkan tanda-tandanya saja.
Justru yang menjadi sunnah (tuntunan) Beliau adalah bagaimana kita mempersiapkan diri untuk hari kiamat (akhirat) itu. Bukan mencari-cari (mencocokkan) kapan hari kiamat. Anas bin Malik meriwayatkan:
ุฃู ุฑุฌูุง ุณุฃู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุนู ุงูุณุงุนุฉ ููุงู ู ุชู ุงูุณุงุนุฉ (ููู ุฑูุงูุฉ: ููุงู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฅูู ุงูุตูุงุฉ ููู ุง ูุถู ุตูุงุชู ูุงู ุฃูู ุงูุณุงุฆู ุนู ููุงู ุงูุณุงุนุฉ ููุงู ุงูุฑุฌู ุฃูุง ูุง ุฑุณูู ุงููู) ูุงู ูู ุงุฐุง ุฃุนุฏุฏุช ููุง ูุงู ูุง ุดูุก (ููู ุฑูุงูุฉ: ู ุง ุฃุนْุฏุฏْุชُ ููุง ู ู ูุซِْูุฑِ ุตูุงุฉٍ ููุง ุตูู ٍ ููุง ุตุฏูุฉٍ) ุฅูุง ุฃูู ุฃุญุจ ุงููู ูุฑุณููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ููุงู ุฃูุช ู ุน ู ู ุฃุญุจุจْุชَ (ููู ุฑَِูุงูุฉٍ: ูุงู ุฃูุณ: ََููุญُู ูุฐูู؟ َูุงู: ูุนู . ََููุฑِุญَْูุง َْููู َุฆِุฐٍ َูุฑْุญًุง ุดَุฏِْูุฏَุง) ูุงู ุฃูุณ ูู ุง ูุฑุญูุง ุจุดูุก ูุฑุญูุง ุจููู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฃูุช ู ุน ู ู ุฃุญุจุจุช.
Artinya: Sesungguhnya ada seorang Arab Badui bertanya kepada Nabi SAW tentang hari kiamat seraya berkata, “Wahai Rasulullah, kapan hari kiamat?” (dalam riwayat yang lain: Maka Rasulullah SAW pun shalat, kemudian tatkala beliau selesai dari shalatnya Beliau berkata, “
Mana tadi orang yang bertanya tentang hari kiamat?”, orang itu menjawab, “Saya, ya Rasulullah!" Rasulullah SAW menjawab, “Apakah yang engkau persiapkan untuk menemui hari kiamat?”, ia berkata, “Aku tidak menyiapkan apa-apa (dalam riwayat yang lain: “Aku tidak mempersiapkan diri untuk menemui hari kiamat dengan banyaknya shalat, puasa, dan sedekah, kecuali aku mencintai Allah dan RasulNya”. Rasulullah SAW berkata, “Sesungguhnya engkau bersama dengan orang yang engkau cintai." (HR Bukhari dan Muslim).
Catatan ketiga, menggunakan tanda-tanda kecil hari kiamat, atau peristiwa-peristiwa yang dianggap sebagai tanda kecil, sebagai pertanda hari kiamat sudah dekat, ini juga bukanlah tindakan yang benar. Sesungguhnya tanda-tanda kecil hari kiamat sudah "berserakan" sepanjang 14 abad lebih semenjak lahirnya Rasulullah SAW. Beliau menyatakan bahwa jarak antara Beliau diutus sebagai Nabi dengan hari kiamat hanya bagaikan jarak jari telunjuk dengan jari manis. Sungguh teramat dekat. Tapi sampai saat ini sudah 1400 tahun lebih kiamat itu juga belum terjadi.
Dalam QS Al Qamar ayat 1 dan 2, Allah SWT menyatakan bahwa hari kiamat sudah dekat, dan bulan sudah terbelah. Peristiwa berbelahnya bulan ini telah terjadi saat Rasulullah SAW berada di kota Makkah pada priode pertama dakwah Beliau. Kejadian dahsyat itu disaksikan oleh kaum kafir Quraisy. Setelah kejadian itu, sampai saat ini kiamat juga belum terjadi. Padahal Allah SWT sendiri yang katakan kiamat itu sudah dekat.
Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda:
ูุงَ ุชَُููู ُ ุงูุณَّุงุนَุฉُ ุญَุชَّู ุชَุฎْุฑُุฌَ َูุงุฑٌ ู ِْู ุฃَุฑْุถِ ุงูุญِุฌَุงุฒِ ุชُุถِูุกُ ุฃَุนَْูุงَู ุงูุฅِุจِِู ุจِุจُุตْุฑَู
Artinya: "Kiamat tidak akan terjadi sampai keluar api di tanah Hijaz, yang akan menerangi leher onta di daerah Bushra." (HR. Bukhari & Muslim).
Imam Nawawi menyebutkan bahwa api besar ini sudah terjadi pada tahun 654 H, tidak jauh dari kota Madinah ke arah Timur. Dan peristiwa ini sangat populer sampai ke seantero negeri Syam dan negeri-negeri sekitarnya. Manusia saat itu sangat terkenang dengan peristiwa yang sangat dahsyat tersebut. Api besar itu merupakan letusan besar sebuah gunung berapi di Madinah. Sekarang sudah 8 abad semenjak peristiwa itu, namun kiamat belum juga datang.
Semua peristiwa-peristiwa di atas adalah sebagian dari tanda-tanda kecil hari kiamat. Bila ia muncul, maka tidak otomatis kiamat sangat dekat setelah itu. Begitu juga peristiwa lain saat ini, seperti banyaknya fitnah, gempa bumi, pembunuhan, zina, khamar dan lain-lain, itu juga tanda-tanda kecil. Tidak perlu dicocokkan dengan waktu datangnya hari kiamat. Apalagi dengan "memaksakan" beberapa kejadian kontemporer sebagai bahan acuan kapan hari kiamat, seperti kabut asap yang dikaitkan dengan ad dukhan. Atau peristiwa pembunuhan di Wamena juga sebagai isyarat hari kiamat. Ini tentunya sudah kebablasan.
Catatan keempat, terlalu berani menyebutkan tokoh, seseorang atau nama kerajaan tertentu. Ini sangat berbahaya, karena urusan masa depan yang belum terjadi adalah urusan ilmu ghaib. Bahkan seluk-beluk berbagai kerajaan di negeri Arab juga "ghaib" bagi banyak pihak. Sebab, informasinya pastilah sangat rahasia dan tidak segamblang yang dibicarakan oleh publik. Info "kirologi" dan "cocoklogi" ini sangatlah naif sebagai rujukan dalam urusan yang sangat pokok dan prinsip dalam Aqidah Islam (rukun Iman). Apalagi juga berpotensi fitnah, sentimen dan saling curiga dalam tubuh umat Islam.
Catatan kelima, sebagian pembahasan akhir zaman ini bersumberkan kepada hadits yang lemah bahkan palsu. Yang riwayatnya kebanyakan diambil dari kitab Al Fitan karya Nu'aim bin Hammad. Kitab ini dinyatakan oleh Imam Adz Dzahabi tidak boleh dijadikan rujukan karena memuat banyak riwayat yang mungkar. Nu'aim bin Hammad ini, walaupun Beliau adalah salah seorang guru dari Imam Bukhari, akan tapi Imam Bukhari tidak menukilkan hadits shahih dari sang guru kecuali bila ada hadits yang sama melalui jalur lain.
Dan dikalangan ulama hadits, banyak yang menyatakan bahwa riwayat Nu'aim ini tidak bisa dipakai sebagai hujjah. Bahkan Imam Bukhari sendiri, tidak semua hadits yang
Beliau riwayatkan merupakan hadits shahih. Hanya yang terdapat dalam kitab shahihnya saja yang 100% shahih. Adapun yang dalam kitab Beliau yang lain tidaklah semuanya hadits shahih.
Diantara dalil yang lemah atau palsu yang dinukilkan dalam kajian akhir zaman ini adalah tentang umur umat ini tidak lebih dari 1500 tahun. Ini merupakan kesimpulan yang tidak shahih dan sangat tidak punya rujukan yang kuat dan bertentangan dengan realita dan dalil yang lebih kuat. Pada saat ini, umur umat Islam sudah 1441 tahun plus 13 tahun dakwah Rasulullah SAW di Makkah. Berarti total umat ini sudah berusia 1454 tahun. Sisanya tentu kurang dari 46 tahun lagi akan datang hari kiamat.
Padahal dalam hadits yang shahih riwayat Abu Daud dari Abu Hurairah, bahwa salah satu tanda besar hari kiamat adalah turunnya Nabi Isa dari langit. Dan Beliau akan hidup lagi selama 40 tahun. Baru kemudian wafat dan dishalatkan oleh kaum muslimin. Lalu akan ada tanda-tanda besar kiamat lainnya yang semua berjumlah 10 buah, yang pasti akan memakan waktu dalam kejadiannya. Apakah semua tanda tersebut, mulai dari munculnya Dajjal, turunnya Nabi Isa, keluarnya Yakjuj dan Makjuj sampai munculnya api dari Yaman yang akan menggiring semua manusia, akan tuntas dalam rentang kurang dari 46 tahun ke depan? Allah Yang Maha Tahu.
Juga dalil lemah atau palsu yang disampaikan adalah akan terjadinya suara keras pada bulan Ramadhan pada hari Jumat. Ini juga tidaklah benar. Pertama, riwayatnya tidak bisa dipercaya. Kedua, peristiwanya tidak masuk dalam tanda-tanda besar hari kiamat. Sementara, efek yang terjadi, menurut pantauan saya di beberapa group dan daerah, telah menimbulkan keresahan dan kecemasan yang luar biasa. Ada yang berhenti bekerja, ada yang membuat pengamanan khusus di rumahnya dan lain sebagainya.
Catatan keenam, menjadikan informasi orang kafir atau penelitian Barat sebagai acuan dalam membicarakan akhir zaman. Dalam urusan Aqidah ini kita tidak boleh main-main. Dalil hadits yang zhanni saja sudah diperdebatkan ulama dalam menjadikannya sebagai rujukan dalam urusan Aqidah dan rukun iman. Apalagi hanya informasi orang kafir. Apalagi kalau kemudian dibumbui dengan video-video yang berasal dari film-film buatan Barat. Itu sudah sangat kebablasan.
Dalil-dalil Al Quran yang sudah sangat benar (shahih), jelas (sharih) dan tegas (qath'i) tidak akan bisa dikalahkan dengan hadits yang shahih sekalipun. Apalagi kalau hanya dengan dalil yang lemah, atau palsu atau bahkan hanya pendapat seseorang.
Betapa banyak Ulama besar di Timur-Tengah saat ini yang masih hidup, mulai dari Ulama Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Mesir, Sudan, Al Jazair, Maroko dan lain-lain. Begitu juga lembaga-lembaga Ulama Internasional terpercaya, semisal Lembaga Kibar Ulama Arab Saudi, Al Azhar Asy Syarif, Majelis Tinggi Ulama di Kuwait, Persatuan Ulama-Ulama Dunia, dan lain-lain. Tak satupun orang atau lembaga terpercaya itu yang bicara seberani kajian di Indonesia. Apakah semua info-info itu luput dari pengetahuan mereka? Atau mereka tidak satupun yang tahu dan paham?
Sudah banyak sebelumnya orang-orang yang berani meramal kedatangan hari kiamat, memprediksi tahunnya, dan memberitakan kemunculan Imam Mahdi. Bahkan juga sudah berapa kali Imam Mahdi Imam Mahdi palsu dibaiat. Tapi akhirnya semua itu tidak ada yang benar dan tidak terbukti.
Ini sedikit catatan hamba Allah yang dhaif, semoga bermanfaat. Marilah kita kembali berpegang teguh dengan Al Quran dan As Sunnah, mengikuti petunjuk para Ulama-ulama "muktabar", mengambil fatwa-fatwa yang dihasilkan dari kajian kolektif dari sekumpulan para Ulama yang memang pakar di bidangnya. Menyibukkan diri kita dengan tafaqquh fiddin demi bertambahnya amal shaleh kita, jauh lebih wajib dari mengkaji kapan hari kiamat.
Wallahu A'laa wa A'lam.
*KAPAN HARI KIAMAT?*
Oleh: Irsyad Syafar
Belakangan ini semakin marak kajian yang membahas tentang akhir zaman. Ini adalah hal yang positif untuk mencerahkan umat agar senantiasa sadar dan bersiap diri dengan amalan yang sebanyak-banyaknya. Sebab, semua kita hanyalah sementara di dunia ini. Cepat atau lambat kita pasti akan berpindah ke kampung akhirat yang abadi.
Namun dibalik itu, saya melihat dari kajian-kajian tersebut ada hal-hal yang kurang tepat, bahkan sudah melampaui batas dan berpotensi jatuh kepada kesalahan dan penyimpangan. Sehingga saya punya beberapa catatan sebagai tadzkirah (peringatan) bagi saya sendiri dan juga bagi kaum muslimin. Apalagi memang sudah banyak juga yang bertanya kepada saya, baik pertanyaan langsung ataupun melalui group media sosial.
Catatan pertama, sudah sangat jelas dan tegas Allah SWT menyatakan bahwa tentang kapan waktu terjadinya hari kiamat itu hanyalah Dia saja yang tahu. Tidak ada satupun manusia yang tahu tentang itu. Termasuk Rasulullah SAW sendiri. Allah Ta'alaa berfirman:
َูุณْุฃَََُูููู ุนَِู ุงูุณَّุงุนَุฉِ ุฃََّูุงَู ู ُุฑْุณَุงَูุง ۖ ُْูู ุฅَِّูู َุง ุนِْูู َُูุง ุนِْูุฏَ ุฑَุจِّู ۖ َูุง ُูุฌََِّูููุง َِْูููุชَِูุง ุฅَِّูุง َُูู ۚ ุซََُููุชْ ِูู ุงูุณَّู َุงَูุงุชِ َูุงْูุฃَุฑْุถِ ۚ َูุง ุชَุฃْุชُِููู ْ ุฅَِّูุง ุจَุบْุชَุฉً ۗ َูุณْุฃَََُูููู َูุฃَََّูู ุญٌَِّูู ุนََْููุง ۖ ُْูู ุฅَِّูู َุง ุนِْูู َُูุง ุนِْูุฏَ ุงَِّููู َََِّٰูููู ุฃَْูุซَุฑَ ุงَّููุงุณِ َูุง َูุนَْูู َُูู
Artinya: "Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS Al A'raf: 187).
Penegasan Allah SWT yang berulang dua kali dalam satu ayat ini tentang "ilmu" kapan hari kiamat, menunjukkan hal ini tidak dapat ditawar-tawar lagi dengan argumen apapun. Maka, bila ada manusia yang berani mendefenisikan waktu hari kiamat, atau memprediksikan umur jagad raya ini, sesungguhnya dia telah menyelisihi Al Quran. Dan dia telah berbicara sesuatu yang tidak dia "ilmui". Allah SWT menegur perilaku semacam ini:
ََููุง ุชَُْูู ู َุง َْููุณَ ََูู ุจِِู ุนِْูู ٌ ۚ ุฅَِّู ุงูุณَّู ْุนَ َูุงْูุจَุตَุฑَ َูุงُْููุคَุงุฏَ ُُّูู ุฃَُٰููุฆَِู َูุงَู ุนَُْูู ู َุณْุฆًُููุง
Artinya: "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS Al Isra: 36).
Catatan kedua, orang yang memberanikan diri menyebutkan kapan hari kiamat, atau batas waktunya, sesungguhnya dia telah menyelisihi Rasulullah SAW. Sebab Baginda Nabi dengan statusnya yang ma'shum, selalu bicara berdasarkan wahyu, justru tidak pernah berani mendefenitifkan kapan datangnya hari kiamat. Paling jauh Beliau hanya berani menyebutkan tanda-tandanya saja.
Justru yang menjadi sunnah (tuntunan) Beliau adalah bagaimana kita mempersiapkan diri untuk hari kiamat (akhirat) itu. Bukan mencari-cari (mencocokkan) kapan hari kiamat. Anas bin Malik meriwayatkan:
ุฃู ุฑุฌูุง ุณุฃู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุนู ุงูุณุงุนุฉ ููุงู ู ุชู ุงูุณุงุนุฉ (ููู ุฑูุงูุฉ: ููุงู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฅูู ุงูุตูุงุฉ ููู ุง ูุถู ุตูุงุชู ูุงู ุฃูู ุงูุณุงุฆู ุนู ููุงู ุงูุณุงุนุฉ ููุงู ุงูุฑุฌู ุฃูุง ูุง ุฑุณูู ุงููู) ูุงู ูู ุงุฐุง ุฃุนุฏุฏุช ููุง ูุงู ูุง ุดูุก (ููู ุฑูุงูุฉ: ู ุง ุฃุนْุฏุฏْุชُ ููุง ู ู ูุซِْูุฑِ ุตูุงุฉٍ ููุง ุตูู ٍ ููุง ุตุฏูุฉٍ) ุฅูุง ุฃูู ุฃุญุจ ุงููู ูุฑุณููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ููุงู ุฃูุช ู ุน ู ู ุฃุญุจุจْุชَ (ููู ุฑَِูุงูุฉٍ: ูุงู ุฃูุณ: ََููุญُู ูุฐูู؟ َูุงู: ูุนู . ََููุฑِุญَْูุง َْููู َุฆِุฐٍ َูุฑْุญًุง ุดَุฏِْูุฏَุง) ูุงู ุฃูุณ ูู ุง ูุฑุญูุง ุจุดูุก ูุฑุญูุง ุจููู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฃูุช ู ุน ู ู ุฃุญุจุจุช.
Artinya: Sesungguhnya ada seorang Arab Badui bertanya kepada Nabi SAW tentang hari kiamat seraya berkata, “Wahai Rasulullah, kapan hari kiamat?” (dalam riwayat yang lain: Maka Rasulullah SAW pun shalat, kemudian tatkala beliau selesai dari shalatnya Beliau berkata, “
Mana tadi orang yang bertanya tentang hari kiamat?”, orang itu menjawab, “Saya, ya Rasulullah!" Rasulullah SAW menjawab, “Apakah yang engkau persiapkan untuk menemui hari kiamat?”, ia berkata, “Aku tidak menyiapkan apa-apa (dalam riwayat yang lain: “Aku tidak mempersiapkan diri untuk menemui hari kiamat dengan banyaknya shalat, puasa, dan sedekah, kecuali aku mencintai Allah dan RasulNya”. Rasulullah SAW berkata, “Sesungguhnya engkau bersama dengan orang yang engkau cintai." (HR Bukhari dan Muslim).
Catatan ketiga, menggunakan tanda-tanda kecil hari kiamat, atau peristiwa-peristiwa yang dianggap sebagai tanda kecil, sebagai pertanda hari kiamat sudah dekat, ini juga bukanlah tindakan yang benar. Sesungguhnya tanda-tanda kecil hari kiamat sudah "berserakan" sepanjang 14 abad lebih semenjak lahirnya Rasulullah SAW. Beliau menyatakan bahwa jarak antara Beliau diutus sebagai Nabi dengan hari kiamat hanya bagaikan jarak jari telunjuk dengan jari manis. Sungguh teramat dekat. Tapi sampai saat ini sudah 1400 tahun lebih kiamat itu juga belum terjadi.
Dalam QS Al Qamar ayat 1 dan 2, Allah SWT menyatakan bahwa hari kiamat sudah dekat, dan bulan sudah terbelah. Peristiwa berbelahnya bulan ini telah terjadi saat Rasulullah SAW berada di kota Makkah pada priode pertama dakwah Beliau. Kejadian dahsyat itu disaksikan oleh kaum kafir Quraisy. Setelah kejadian itu, sampai saat ini kiamat juga belum terjadi. Padahal Allah SWT sendiri yang katakan kiamat itu sudah dekat.
Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda:
ูุงَ ุชَُููู ُ ุงูุณَّุงุนَุฉُ ุญَุชَّู ุชَุฎْุฑُุฌَ َูุงุฑٌ ู ِْู ุฃَุฑْุถِ ุงูุญِุฌَุงุฒِ ุชُุถِูุกُ ุฃَุนَْูุงَู ุงูุฅِุจِِู ุจِุจُุตْุฑَู
Artinya: "Kiamat tidak akan terjadi sampai keluar api di tanah Hijaz, yang akan menerangi leher onta di daerah Bushra." (HR. Bukhari & Muslim).
Imam Nawawi menyebutkan bahwa api besar ini sudah terjadi pada tahun 654 H, tidak jauh dari kota Madinah ke arah Timur. Dan peristiwa ini sangat populer sampai ke seantero negeri Syam dan negeri-negeri sekitarnya. Manusia saat itu sangat terkenang dengan peristiwa yang sangat dahsyat tersebut. Api besar itu merupakan letusan besar sebuah gunung berapi di Madinah. Sekarang sudah 8 abad semenjak peristiwa itu, namun kiamat belum juga datang.
Semua peristiwa-peristiwa di atas adalah sebagian dari tanda-tanda kecil hari kiamat. Bila ia muncul, maka tidak otomatis kiamat sangat dekat setelah itu. Begitu juga peristiwa lain saat ini, seperti banyaknya fitnah, gempa bumi, pembunuhan, zina, khamar dan lain-lain, itu juga tanda-tanda kecil. Tidak perlu dicocokkan dengan waktu datangnya hari kiamat. Apalagi dengan "memaksakan" beberapa kejadian kontemporer sebagai bahan acuan kapan hari kiamat, seperti kabut asap yang dikaitkan dengan ad dukhan. Atau peristiwa pembunuhan di Wamena juga sebagai isyarat hari kiamat. Ini tentunya sudah kebablasan.
Catatan keempat, terlalu berani menyebutkan tokoh, seseorang atau nama kerajaan tertentu. Ini sangat berbahaya, karena urusan masa depan yang belum terjadi adalah urusan ilmu ghaib. Bahkan seluk-beluk berbagai kerajaan di negeri Arab juga "ghaib" bagi banyak pihak. Sebab, informasinya pastilah sangat rahasia dan tidak segamblang yang dibicarakan oleh publik. Info "kirologi" dan "cocoklogi" ini sangatlah naif sebagai rujukan dalam urusan yang sangat pokok dan prinsip dalam Aqidah Islam (rukun Iman). Apalagi juga berpotensi fitnah, sentimen dan saling curiga dalam tubuh umat Islam.
Catatan kelima, sebagian pembahasan akhir zaman ini bersumberkan kepada hadits yang lemah bahkan palsu. Yang riwayatnya kebanyakan diambil dari kitab Al Fitan karya Nu'aim bin Hammad. Kitab ini dinyatakan oleh Imam Adz Dzahabi tidak boleh dijadikan rujukan karena memuat banyak riwayat yang mungkar. Nu'aim bin Hammad ini, walaupun Beliau adalah salah seorang guru dari Imam Bukhari, akan tapi Imam Bukhari tidak menukilkan hadits shahih dari sang guru kecuali bila ada hadits yang sama melalui jalur lain.
Dan dikalangan ulama hadits, banyak yang menyatakan bahwa riwayat Nu'aim ini tidak bisa dipakai sebagai hujjah. Bahkan Imam Bukhari sendiri, tidak semua hadits yang
Beliau riwayatkan merupakan hadits shahih. Hanya yang terdapat dalam kitab shahihnya saja yang 100% shahih. Adapun yang dalam kitab Beliau yang lain tidaklah semuanya hadits shahih.
Diantara dalil yang lemah atau palsu yang dinukilkan dalam kajian akhir zaman ini adalah tentang umur umat ini tidak lebih dari 1500 tahun. Ini merupakan kesimpulan yang tidak shahih dan sangat tidak punya rujukan yang kuat dan bertentangan dengan realita dan dalil yang lebih kuat. Pada saat ini, umur umat Islam sudah 1441 tahun plus 13 tahun dakwah Rasulullah SAW di Makkah. Berarti total umat ini sudah berusia 1454 tahun. Sisanya tentu kurang dari 46 tahun lagi akan datang hari kiamat.
Padahal dalam hadits yang shahih riwayat Abu Daud dari Abu Hurairah, bahwa salah satu tanda besar hari kiamat adalah turunnya Nabi Isa dari langit. Dan Beliau akan hidup lagi selama 40 tahun. Baru kemudian wafat dan dishalatkan oleh kaum muslimin. Lalu akan ada tanda-tanda besar kiamat lainnya yang semua berjumlah 10 buah, yang pasti akan memakan waktu dalam kejadiannya. Apakah semua tanda tersebut, mulai dari munculnya Dajjal, turunnya Nabi Isa, keluarnya Yakjuj dan Makjuj sampai munculnya api dari Yaman yang akan menggiring semua manusia, akan tuntas dalam rentang kurang dari 46 tahun ke depan? Allah Yang Maha Tahu.
Juga dalil lemah atau palsu yang disampaikan adalah akan terjadinya suara keras pada bulan Ramadhan pada hari Jumat. Ini juga tidaklah benar. Pertama, riwayatnya tidak bisa dipercaya. Kedua, peristiwanya tidak masuk dalam tanda-tanda besar hari kiamat. Sementara, efek yang terjadi, menurut pantauan saya di beberapa group dan daerah, telah menimbulkan keresahan dan kecemasan yang luar biasa. Ada yang berhenti bekerja, ada yang membuat pengamanan khusus di rumahnya dan lain sebagainya.
Catatan keenam, menjadikan informasi orang kafir atau penelitian Barat sebagai acuan dalam membicarakan akhir zaman. Dalam urusan Aqidah ini kita tidak boleh main-main. Dalil hadits yang zhanni saja sudah diperdebatkan ulama dalam menjadikannya sebagai rujukan dalam urusan Aqidah dan rukun iman. Apalagi hanya informasi orang kafir. Apalagi kalau kemudian dibumbui dengan video-video yang berasal dari film-film buatan Barat. Itu sudah sangat kebablasan.
Dalil-dalil Al Quran yang sudah sangat benar (shahih), jelas (sharih) dan tegas (qath'i) tidak akan bisa dikalahkan dengan hadits yang shahih sekalipun. Apalagi kalau hanya dengan dalil yang lemah, atau palsu atau bahkan hanya pendapat seseorang.
Betapa banyak Ulama besar di Timur-Tengah saat ini yang masih hidup, mulai dari Ulama Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Mesir, Sudan, Al Jazair, Maroko dan lain-lain. Begitu juga lembaga-lembaga Ulama Internasional terpercaya, semisal Lembaga Kibar Ulama Arab Saudi, Al Azhar Asy Syarif, Majelis Tinggi Ulama di Kuwait, Persatuan Ulama-Ulama Dunia, dan lain-lain. Tak satupun orang atau lembaga terpercaya itu yang bicara seberani kajian di Indonesia. Apakah semua info-info itu luput dari pengetahuan mereka? Atau mereka tidak satupun yang tahu dan paham?
Sudah banyak sebelumnya orang-orang yang berani meramal kedatangan hari kiamat, memprediksi tahunnya, dan memberitakan kemunculan Imam Mahdi. Bahkan juga sudah berapa kali Imam Mahdi Imam Mahdi palsu dibaiat. Tapi akhirnya semua itu tidak ada yang benar dan tidak terbukti.
Ini sedikit catatan hamba Allah yang dhaif, semoga bermanfaat. Marilah kita kembali berpegang teguh dengan Al Quran dan As Sunnah, mengikuti petunjuk para Ulama-ulama "muktabar", mengambil fatwa-fatwa yang dihasilkan dari kajian kolektif dari sekumpulan para Ulama yang memang pakar di bidangnya. Menyibukkan diri kita dengan tafaqquh fiddin demi bertambahnya amal shaleh kita, jauh lebih wajib dari mengkaji kapan hari kiamat.
Wallahu A'laa wa A'lam.
Tuesday, 11 February 2020
Orang Panik Berusaha Bijak
Kisah ini menarik. Ketika orang orang yang sudah tahu salah dan kalah, berusaha menegakkan benang basah. Akhirnya masuk karung.
Di lain sisi orang orang yang benar dan sabar, seolah kalah padahal mendapat kemenangan besar. Akhirnya mashyur dan masuk dalam catatan sejarah, dan dibenarkan dalam kitab suci.
Adalah si Suhayl bin Amr. Orang terkenal sebagai negosiator ulung. Ia dikenal sebagai orang yang bijaksana di kalangan Quraishy.
Ia diutus untuk menemui orang orang yang hendak melaksanakan ibadah ke tanah suci Makkah pada Bulan Maret 628 M atau 6 H.
Ia diutus kaumnya untuk membatalkan kedatangan orang orang yang datang dari Madinah, di bawah pimpinan Rasulullah saw yang ke Makkah tidak hendak berperang.
Kenapa Suhayl yang diutus?
Pasalnya sebelumnya telah diutus pasukan besar dengan berkuda sebanyak 200 orang menghadang dan bermarkas di Dhu Tuwa. Pasukan ini di bawah Khalid bin Walid dan Ikrima, anaknya Abi Jahal. Tapi, tidak bertemu dengan kaum muslimin karena kaum muslimin mencari jalan lain, jalanan susah berliku dan terakhir sampai di lembah Hudaibiyah.
Hudabiyah terletak 22 KM arah barat dari Makkah menuju Madinah. Sekarang, jika anda melancong ke sana ada sebuah masjid bernama Ar Ridhwan.
Di lembah itu, tidak ada sumber air. Bekas bekas oase dan sumur sudah mengering. Air tak cukup untuk keperluan umat muslimin itu. Lalu Rasul mengeluarkan anak panah. Ada 2 versi soal ini. Versi pertama, menurut Muhammad Husein Haekal Rasul memberikan anak panah pada seseorang lalu ditancapkan pada bekas sumur yang ada, dan air pun muncrat. Versi kedua Rasul sendiri yang menancapkan anak panah itu dengan berjalan dan memilih bekas sumur yang ada.
Ceritanya kenapa kaum muslimin berhenti di lembah ini pun shahih karena Al Qahwa unta betina Rasul tiba tiba terduduk tak mau berjalan lagi. Seseorang berpendapat unta ini sudah keras kepala, tapi Rasul mengatakan bukan karena unta ini keras kepala melainkan karena ditahan sebagaimana dulunya gajah ditahan memasuki Makkah.
Singkat cerita, kembali pada pertanyaan semula : Kenapa Suhayl bin Amr yang diutus?
Iya. Setelah penghadangan tidak terjadi, karena kaum muslimin tidak menempuh jalan di mana pasukan Quraishy menghadang, lalu telah diutus pula Urwah bin Mas'ud.
Tapi apa hasilnya?
Lucu memang. Urwah kembali ke Makkah. Ia malah berkata
"Belum pernah saya lihat seorang pemimpin kaum seperti Muhammad memimpin. Ia dihormati dan dicintai oleh orang orang yang dipimpinnya"
Urwah bin Mas'ud dari Bani Kinanah, agaknya terkesima. Kebenaran datang pada sisi hatinya kalau yang dilakukan Quraishy menghalangi kaum muslimin yang hendak beribadah ke Ka'bah adalah salah. Sebab hal itu sudah dilakukan pula oleh agama agama bangsa Arab sebelum ini. Malah terjadi perdebatan sesama mereka sekembalinya Urwah dari Hudaibiyah.
Menurutnya, apa salahnya, Muhammad bin Abdullah dengan agamanya bersama pengikutnya melaksanakan ibadah pula?
Padahal ia juga orang asli Makkah. Ia orang Qurashy Bani Hasyim. Kakeknya lah yang menjaga ka'bah dulu. Lebih dari itu, nenek moyangnya lah yang mendirikan Ka'bah yaitu Ismail dan Ibrahim.
Kaum Quraishy jengkel pada pendirian Urwah ini. karena panik. Bercampur takut, gelisah dan galau, datanglah Suhayl bin Amr ke tengah kumpulan Quraishy. Suhayl dikenal sebagai orang yang santun, bijak dan pemaaf. Dan seperti orang Quraishy kebanyakan, ia seorang negosiator yang cakap dan pemberani.
Suhayl bin Amr. Dengan wibawa dan keahlian dalam negosisi berhadapan dengan Rasulullah di lembah Hudabiyah. Sepakatlah untuk membuat perjanjian. Tapi intinya Suhayl dan Kaun Quraishy Makkah menang dalam satu hal yaitu : Kaum muslimin saat itu, harus balik ke Madinah. Tak jadi masuk ke Makkah untuk ibadah.
Yang namanya orang sedang membawa pesan pesan dari orang orang yang tengah panik, tentu walau bagaimanapun ikut panik walau dikit. Begitulah Suhayl kala itu. Ia yang watak aslinya bijaksana malah ngotot untuk ingin menekan kaum muslimin dan memenangkan butir butir perjanjian.
Orang Quraishy wajar panik. Sebab dia telah dikalahkan oleh 2 perang besar sebelum itu, yaitu perang Badar dan perang Khandaq. Perang itu tentu menyisakan ketakutan. Sehingga karena takut itu, kaum muslimin yang datang ke Makkah untuk tidak berperangpun jadi ditakuti.
Mari kita simak bagaimana proses penyusunan butir perjanjian itu. Antara orang panik berusaha bijak dengan orang yang hendak beribadah ikhlas dengan sabar.
Pertama disepakati yang akan menulis butir perjanjian itu haruslah orang yang cakap menulis. Pilihan tertuju pada Ali bin Abu Thalib. Lalu Rasul menyuruh Ali menuliskan kalimat basmalah di atas butir perjanjian, tapi Suhayl berteriak setengah takut.
"Stop. Saya tak kenal Ar Rahman itu, gantilah dengan kebiasaan kita, yaiti Bismika Allahumma"
Ali tak mau. Kaum Muslimin lain menahan marah. Tapi karena mereka beriman pada RasulNya, mereka tetap menjaga adab.
Tiba tiba Rasul menyuruh Ali menghapus dan menulis sebagaimana yang Suhayl bilang.
Agaknya Suhayl lega dan merasa menang. Udah dua dia menang. Pertama soal pembatalan kaum muslimin untuk masuk ke Makkah dan kedua soal redaksi basmallah itu.
Setelah selesai butir butir perjanjian disepakati, lalu Rasul menyuruh Ali menulis "Inilah ketetapan Muhammad Rasulullah"
Tapi Suhayl yang "katanya dan rasanya sudah cerdas" memotong lagi:
"Mana mungkin aku setuju itu, kalau lah memang aku mengakui antum sebagai Rasulullah maka tak akan aku larang memasuki Makkah sekarang untuk ibadah"
Aneh, Rasul pun mengikuti, "Ali, hapuslah"
Lalu Suhayl pun berkata "Gantilah dengan Muhammad bin Abdullah"
Rasul pun mengangguk, dan menyuruh Ali menuliskan itu. Ali enggan. Dalam satu riwayat Rasul bersabda pada Ali, "Tidak ditulispun, aku tetap utusan Allah"
Suhayl merasa udah sukses besar. Ia dalam hati bangga pada kaumnya, karena telah berhasil memenangkan diplomasi paling tidak dalam 3 hal.
1. Gagalnya kaum muslimin memasuki Makkah saat itu.
2. Penggantian "Basmallah" tanda ia tidak mengakui adanya tuhan Muhammad. (padahal itu kan tanda ia mengakui di dalam hati, tapi menolak dengan mulut, sehingga mesti dihapus)
3. Penggantian "Muhammad Rasulullah" tanda ia tak akui Muhammad sebagai utusan tuhan, yaitu Allah. Tapi ia hanya akui bahwa Muhammad itu adalah putra Abdullah.
Terlihat lagi kecerdasan Suhayl sudah berkurang, karena paniknya sebab ia membawa pesan pesan dari orang orang panik (kaum Quraishy Makkah).
Dapat dianalisis, justru dengan adanya pengakuan Muhammad bin Abdullah akan memberitahu pada khalayak ramai di seluruh Jazirah Arab dan sekelilingnya kalau perjanjian itu adalah identik dengan pengusiran suatu kaum pemilik tanah Makkah juga.
Artinya orang orang luar akan melihat peristiwa itu sebagai perpecahan sesama kaum Quraishy tapi, tidak adil. Karena ada kaum dari bani mereka yang dilarang memasuki kota kelahiran dan tanah nenek moyang mereka.
Konon ada kalimat orang orang di luar suku Quraishy kala itu, "Biarkan mereka berperang. Jika Muhammad menang maka dia adalah benar seorang Rasul. Tapi jika ia kalah maka orang orang Quraishy telah memerangi dan membinasakan kaumnya sendiri"
Suku raksasa dan terhormat sedang berperang. Tak ada satu pun yang berani mengusik dan ikut campur.
Tapi.
Apakah yang kemudian terjadi?
Sebenarnya, seperti biasa Rasul juga sudah menduga kalau Orang Quraishy Makkah bakal melanggar perjanjian itu. Aneh bukan?
Sudahlah butir perjanjian itu secara eksplisit memenangkan mereka tapi justru mereka pula yang melanggar kemudian hari.
Karena mereka membuat butir janji itu dalam keadaan panik yang berusaha untuk bijak.
Jadi, jika hendak bernegosiasi, marilah tenangkan diri dulu. Tarik nafas dan ucapkan basmallah. Tanya hati kecil, apa benar kita perlu membuat perjanjian itu atau tidak. Jika memang harus berjanji, maka usahakanlah adil. Jangan seenak perut kita saja, dengan menekan orang bermodal kesabaran orang itu.
Butir perjanjian Hudaybiah tak satupun yang bersifat win win solution. Soal kaum muslimin hanya boleh mengunjungi Makkah tahun depan untuk ibadah, dengan pedang bersarung, sampai soal pengembalian orang Makkah ke Madinah untuk masuk islam apabila tidak seizin walinya dan sebaliknya tidak demikian jika orang Madinah yang ke Makkah.
Ohya ada beberapa point yang seolah netral, seperti (1) gencatan senjata 10 tahun, (2) perjanjian ini berlaku untuk kaum laki laki saja, (3) orang orang bangsa Arab lain bebas memilih apakah mau masuk ke Makkah atau ke Madinah.
Tapi jika dicermati, ke 3 nya sungguh menguntungkan kaum muslimin dilihat dari sudut pandang teologi.
Tak mungkin saya ketik banyak banyak soal ini. Silakan saja baca buku tentang ini dan lengkapi dengan buku biografi Muhammad. Kalau ada waktu, memang harus disediakan waktu untuk itu sebenarnya, silakan baca pula shirah nabawiyah dan kumpulan hadist terkait peristiwa perjanjian Hudaibiyah ini.
๐
Selamat menambah pengetahuan dan semoga berkah. Aamiin.
Ohya, pembaca jangan marah dan benci pula dulu pada Suhayl ini. ๐ peristiwa ini tentu memang telah terjadi sebagai pelajaran bagi kita semua. Suhayl kala itu, memang harus berperan begitu.
Kita tak usah mengutuknya dulu sebelum tahu kalau dia 2 tahun kemudian menjadi sahabat Nabi kita.
Ia termasuk orang yang "Thulaqa"
Yaitu orang orang yang masuk islam di saat Futuh Makkah, 2 tahun setelah perjanjian Hudaibiyah, yaitu 8 H. Pada Tanggal 11 Januari 630 M.
Ia di Makkah setelah itu, sebagaimana Abu Bakar di Madinah. Ia yang berseru menenangkan hati dan suasana aqidah kaum muslimin tatkala terdengar kabar wafatnya Rasul di Madinah.
"Wahai kaum muslimin..
Siapa yang menyembah Muhammad, maka Muhammad telah wafat. Tapi siapa yang menyembah Allah, maka Allah itu kekal"
Ia meletakkan aqidah pada umat muslim di Makkah kala itu kepada porsi yang benar. Bahwa Muhammad, Rasulullah saw, baginda agung, kanjeng nabi yang paling mulia, imam kaum muttaqien dan rahmat bagi alam semesta, simpul cinta semua orang taqwa, tambatan hati orang yang bersyahadat, yang diimpikan semua orang mukmin untuk bisa bertemu di alam mimpi ketika tidur itu,
adalah manusia.
Manusia itu punya nyawa. Dan setiap yang bernyawa akan merasakan mati (Al Ankabut 57)
Saturday, 8 February 2020
Sahabat Nabi
Jasad Sahabat Nabi Muhammad Ini Masih Berdarah Meski Sudah Lebih 1400 Tahun Terkubur
OKTOBER 2013 sewaktu terjadi banjir di Madinah, makam 70 orang keluarga Perang Uhud ikut dilanda banjir. Setelah banjir surut, jenazah para sahabat-pun akhirnya terlihat keluar dalam keadaan masih utuh karena mereka dikuburkan di kawasan padang pasir, darahnya masih mengalir harum.
Jenazah para sahabat dimakamkan kembali seperti semula tapi tidak lagi diberi nama-nama jenasah tersebut kecuali jenasah Hamzah ra karena diketahui dari luka didadanya, badannya tinggi besar. Jenasahnya masih berdarah dan harum. Bahkan tangannya masih memegang lukanya akibat terkena tombak, yang masih keluar darah. Walaupun sudah beberapa ribu tahun.
Dan yang satu lagi adalah Abdullah bin Jaz ra karena diketahui dari telinga dan hidungnya yang terpotong akibat diikat benang. Kedua orang inilah yang sekarang nisannya ada di Uhud. Jadi kalau sekarang kita berziarah ke Gunung Uhud, hanya ada 2 nisan saja.
Berikut adalah sebagian isi dari kaset pembicaraan Dr Thariq As-Suwaidan tentang peristiwa tersebut. “Syaikh Mahmud Ash-Shawaf telah menyampaikan kepada kami bahwa dia adalah salah seorang yang diundang dari kalangan ulama besar untuk pemakaman semula para sahabat yang gugur syahid di perang Uhud di kompleks makam syuhada Uhud yaitu sebuah kawasan pemakaman yang terkenal.
Sebuah “Kesaksian” Dr Thariq As-Suwaidan dalam kasetnya yang amat berharga “Qisshatun Nihayah” yang dinukil secara langsung dari Syaikh Mahmud Ash-Shawaf menyebutkan peristiwa besar yang dialami oleh sebagian ulama saat penguburan kembali jenasah sahabat yang gugur syahid di perang Uhud.
Setelah 1400 tahun jenasah para sahabat tetap utuh, ini sebagai bukti nyata atas berita gembira tentang para syuhada.Para ulama memang diundang saat pemakaman kembali jenasah para sahabat itu ”Di antara orang yang aku kuburkan adalah Hamzah RA, badannya besar, kedua telinga dan hidungnya terpotong, perutnya terbelah, dia meletakkan tangannya di atas perutnya.
Ketika kami menggerakkannya dan mengangkat tangannya, darahnya mengalir. Aku menguburkannya bersama sahabat-sahabat lainnya yang gugur syahid di Uhud.” Dr Thariq As-suwaidan berkata, ”Ini adalah perkara yang terbukti secara mutawatir dan dengan mata kepala.
Semoga Alloh SWT menyampaikan kita semua ke derajat para syuhada.
Syaikh Mahmud telah menyampaikan kepada kami tentang aroma harum misk yang berasal darinya ketika darah mengalir dari jasad Hamzah RA.” Subhanallah, setelah 1400 tahun lebih, betapa agungnya Engkau ya Alloh.
Alangkah besarnya kekuasaan-Mu, Maha suci Engkau.Betapa utamanya, betapa mulianya, Alloh memberikannya kepada para syuhada. Jika seperti itu kemuliaan jasadnya yang terpendam di perut bumi yang tak seorangpun melihatnya, lalu bagaimanakah dengan kemuliannya di surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Selamat bagi yang telah melihat sahabat mulia ini, Hamzah bin Abdul Mutthalib ra. Jasad Syuhada Yang Tidak Mengalami Pembusukkan Jabir bin Abdillah bercerita, ”Menjelang perang Uhud, ayahku memanggilku pada malam hari. Ia berkata: ’Aku merasa akan menjadi orang yang paling pertama gugur di antara para sahabat Nabi Saw.
Sungguh aku tidak meninggalkan sesuatupun yang lebih kusayangi selain engkau, disamping Nabi Muhammad Saw. Sesungguhnya aku memiliki hutang, maka lunasilah. Dan bersikap baiklah kepada saudara-saudara perempuanmu.’ Keesokan harinya, ia pun menjadi orang yang pertama gugur.
Ia dimakamkan bersama orang yang lain dalam satu lubang kubur. Tetapi hatiku merasa kurang nyaman membiarkan ayahku satu lubang kubur bersama orang lain. Enam bulan kemudian, aku membongkar makamnya dan mengeluarkannya, jasadnya masih tetap utuh sama seperti pertama kali aku menguburkannya.” (Hadits Riwayat Bukhari, Fathul Bari, 3/214 )
Petikan hadits di atas membuktikan di mana ayah Jabir ra terbunuh dalam perang Uhud dan ketika enam bulan kemudian makamnya dibongkar, maka jasadnya tetap utuh. Enam bulan adalah waktu yang lama di mana tubuh mayat seharusnya sudah hancur.
Penelitian membuktikan bahwa 24-36 jam pertama mayat dikuburkan, maka bola mata mulai menonjol dan kornea menghitam. Cabang-cabang urat nadi mulai terlihat di perut dan dada. 2-5 hari berikutnya, wajah dan seluruh tubuh menggelembung, dari tubuh mayat keluar bau busuk. Setelah melewati 5-10 hari, kulit mulai rapuh dan tubuh ditutupi larva.
Organ-organ tubuh meleleh ke tanah dan mulai menyisakan tulang saja. (dinukil dari buku Ushuluth Thibbisy Syar’i, Dr. Muhammad Ahmad Sulaiman)
SAMPAIKAN KEPADA ORANG LAIN MAKA INI ADALAH SEDEKAH JARIAH DAN PADA SETIAP ORANG YANG MENGAMALKANYA KAMU AKAN IKUT MENDAPATKAN PAHALANYA YANG TERUS MENGALIR INSYA ALLAH AAMIIN....
INDAHNYA BERBAGI
SEMOGA BERMANFAAT
OKTOBER 2013 sewaktu terjadi banjir di Madinah, makam 70 orang keluarga Perang Uhud ikut dilanda banjir. Setelah banjir surut, jenazah para sahabat-pun akhirnya terlihat keluar dalam keadaan masih utuh karena mereka dikuburkan di kawasan padang pasir, darahnya masih mengalir harum.
Jenazah para sahabat dimakamkan kembali seperti semula tapi tidak lagi diberi nama-nama jenasah tersebut kecuali jenasah Hamzah ra karena diketahui dari luka didadanya, badannya tinggi besar. Jenasahnya masih berdarah dan harum. Bahkan tangannya masih memegang lukanya akibat terkena tombak, yang masih keluar darah. Walaupun sudah beberapa ribu tahun.
Dan yang satu lagi adalah Abdullah bin Jaz ra karena diketahui dari telinga dan hidungnya yang terpotong akibat diikat benang. Kedua orang inilah yang sekarang nisannya ada di Uhud. Jadi kalau sekarang kita berziarah ke Gunung Uhud, hanya ada 2 nisan saja.
Berikut adalah sebagian isi dari kaset pembicaraan Dr Thariq As-Suwaidan tentang peristiwa tersebut. “Syaikh Mahmud Ash-Shawaf telah menyampaikan kepada kami bahwa dia adalah salah seorang yang diundang dari kalangan ulama besar untuk pemakaman semula para sahabat yang gugur syahid di perang Uhud di kompleks makam syuhada Uhud yaitu sebuah kawasan pemakaman yang terkenal.
Sebuah “Kesaksian” Dr Thariq As-Suwaidan dalam kasetnya yang amat berharga “Qisshatun Nihayah” yang dinukil secara langsung dari Syaikh Mahmud Ash-Shawaf menyebutkan peristiwa besar yang dialami oleh sebagian ulama saat penguburan kembali jenasah sahabat yang gugur syahid di perang Uhud.
Setelah 1400 tahun jenasah para sahabat tetap utuh, ini sebagai bukti nyata atas berita gembira tentang para syuhada.Para ulama memang diundang saat pemakaman kembali jenasah para sahabat itu ”Di antara orang yang aku kuburkan adalah Hamzah RA, badannya besar, kedua telinga dan hidungnya terpotong, perutnya terbelah, dia meletakkan tangannya di atas perutnya.
Ketika kami menggerakkannya dan mengangkat tangannya, darahnya mengalir. Aku menguburkannya bersama sahabat-sahabat lainnya yang gugur syahid di Uhud.” Dr Thariq As-suwaidan berkata, ”Ini adalah perkara yang terbukti secara mutawatir dan dengan mata kepala.
Semoga Alloh SWT menyampaikan kita semua ke derajat para syuhada.
Syaikh Mahmud telah menyampaikan kepada kami tentang aroma harum misk yang berasal darinya ketika darah mengalir dari jasad Hamzah RA.” Subhanallah, setelah 1400 tahun lebih, betapa agungnya Engkau ya Alloh.
Alangkah besarnya kekuasaan-Mu, Maha suci Engkau.Betapa utamanya, betapa mulianya, Alloh memberikannya kepada para syuhada. Jika seperti itu kemuliaan jasadnya yang terpendam di perut bumi yang tak seorangpun melihatnya, lalu bagaimanakah dengan kemuliannya di surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Selamat bagi yang telah melihat sahabat mulia ini, Hamzah bin Abdul Mutthalib ra. Jasad Syuhada Yang Tidak Mengalami Pembusukkan Jabir bin Abdillah bercerita, ”Menjelang perang Uhud, ayahku memanggilku pada malam hari. Ia berkata: ’Aku merasa akan menjadi orang yang paling pertama gugur di antara para sahabat Nabi Saw.
Sungguh aku tidak meninggalkan sesuatupun yang lebih kusayangi selain engkau, disamping Nabi Muhammad Saw. Sesungguhnya aku memiliki hutang, maka lunasilah. Dan bersikap baiklah kepada saudara-saudara perempuanmu.’ Keesokan harinya, ia pun menjadi orang yang pertama gugur.
Ia dimakamkan bersama orang yang lain dalam satu lubang kubur. Tetapi hatiku merasa kurang nyaman membiarkan ayahku satu lubang kubur bersama orang lain. Enam bulan kemudian, aku membongkar makamnya dan mengeluarkannya, jasadnya masih tetap utuh sama seperti pertama kali aku menguburkannya.” (Hadits Riwayat Bukhari, Fathul Bari, 3/214 )
Petikan hadits di atas membuktikan di mana ayah Jabir ra terbunuh dalam perang Uhud dan ketika enam bulan kemudian makamnya dibongkar, maka jasadnya tetap utuh. Enam bulan adalah waktu yang lama di mana tubuh mayat seharusnya sudah hancur.
Penelitian membuktikan bahwa 24-36 jam pertama mayat dikuburkan, maka bola mata mulai menonjol dan kornea menghitam. Cabang-cabang urat nadi mulai terlihat di perut dan dada. 2-5 hari berikutnya, wajah dan seluruh tubuh menggelembung, dari tubuh mayat keluar bau busuk. Setelah melewati 5-10 hari, kulit mulai rapuh dan tubuh ditutupi larva.
Organ-organ tubuh meleleh ke tanah dan mulai menyisakan tulang saja. (dinukil dari buku Ushuluth Thibbisy Syar’i, Dr. Muhammad Ahmad Sulaiman)
SAMPAIKAN KEPADA ORANG LAIN MAKA INI ADALAH SEDEKAH JARIAH DAN PADA SETIAP ORANG YANG MENGAMALKANYA KAMU AKAN IKUT MENDAPATKAN PAHALANYA YANG TERUS MENGALIR INSYA ALLAH AAMIIN....
INDAHNYA BERBAGI
SEMOGA BERMANFAAT
Tuesday, 4 February 2020
Menghakimi
INSPIRASI.....Sekelompok anak muda menghadiri resepsi pernikahan. Salah seorang di antaranya melihat guru SMA-nya.
Murid itu menyalami gurunya dengan penuh penghormatan, seraya berkata:
"Masih ingat saya kan, pak guru?”
Gurunya menjawab, “wah maaf, tidak tuh."
Murid itu bertanya keheranan, "Masa sih, pak guru tidak ingat saya."
"Saya kan... murid yang dulu mencuri jam tangan punya salah seorang teman di kelas."
"Ketika anak yang kehilangan jam itu menangis, pak guru menyuruh kita untuk berdiri semua, karena akan dilakukan penggeledahan saku murid semuanya."
"Saat itu saya berfikir, bahwa saya akan dipermalukan dihadapan para murid dan para guru, dan akan menjadi tumpahan ejekan dan hinaan, mereka akan memberikan gelar kepada saya: "pencuri" dan harga diri saya pasti akan hancur, selama hidup saya."
"Bapak menyuruh kami berdiri menghadap tembok dan menutup mata kami semua."
"Bapak menggeledah kantong kami, dan ketika tiba giliran saya, Bapak ambil jam tangan itu dari kantong saya, dan Bapak lanjutkan penggeledahan sampai murid terakhir."
"Setelah selesai, Pak guru menyuruh kami membuka penutup mata, dan kembali ke tempat duduk masing-masing."
"Saya takut Bapak akan mempermalukan saya di depan murid murid lain yang semuanya teman teman saya."
"Bapak tunjukkan jam tangan itu dan Bapak berikan kepada pemiliknya, tanpa menyebutkan siapa yang mencurinya."
"Selama saya belajar di sekolah itu, Bapak tidak pernah bicara sepatah kata pun tentang kasus jam tangan itu, dan tidak ada seorang pun guru maupun murid yang bicara tentang pencurian jam tangan itu."
"Bapak masih ingat saya kan pak?"
"Bagaimana mungkin Bapak tidak mengingat saya??"
"Saya adalah murid Bapak, dan cerita itu adalah cerita pedih yang tak akan terlupakan selama hidup saya."
"Saya sangat mengagumi Bapak. Sejak peristiwa itu saya berubah menjadi orang yang baik dan benar hingga sekarang saya jadi orang sukses.
Saya mencontoh semua akhlak dan sikap, juga perilaku Bapak."
Sang Guru itu pun menjawab,
"Sungguh aku tidak mengingatmu, karena pada saat menggeledah itu, aku sengaja menutup mataku, agar aku tidak mengenalmu."
"Karena aku tidak mau merasa kecewa atas perbuatan salah satu muridku, aku sangat mencintai semua murid-muridku..."
Murid itu menyalami gurunya dengan penuh penghormatan, seraya berkata:
"Masih ingat saya kan, pak guru?”
Gurunya menjawab, “wah maaf, tidak tuh."
Murid itu bertanya keheranan, "Masa sih, pak guru tidak ingat saya."
"Saya kan... murid yang dulu mencuri jam tangan punya salah seorang teman di kelas."
"Ketika anak yang kehilangan jam itu menangis, pak guru menyuruh kita untuk berdiri semua, karena akan dilakukan penggeledahan saku murid semuanya."
"Saat itu saya berfikir, bahwa saya akan dipermalukan dihadapan para murid dan para guru, dan akan menjadi tumpahan ejekan dan hinaan, mereka akan memberikan gelar kepada saya: "pencuri" dan harga diri saya pasti akan hancur, selama hidup saya."
"Bapak menyuruh kami berdiri menghadap tembok dan menutup mata kami semua."
"Bapak menggeledah kantong kami, dan ketika tiba giliran saya, Bapak ambil jam tangan itu dari kantong saya, dan Bapak lanjutkan penggeledahan sampai murid terakhir."
"Setelah selesai, Pak guru menyuruh kami membuka penutup mata, dan kembali ke tempat duduk masing-masing."
"Saya takut Bapak akan mempermalukan saya di depan murid murid lain yang semuanya teman teman saya."
"Bapak tunjukkan jam tangan itu dan Bapak berikan kepada pemiliknya, tanpa menyebutkan siapa yang mencurinya."
"Selama saya belajar di sekolah itu, Bapak tidak pernah bicara sepatah kata pun tentang kasus jam tangan itu, dan tidak ada seorang pun guru maupun murid yang bicara tentang pencurian jam tangan itu."
"Bapak masih ingat saya kan pak?"
"Bagaimana mungkin Bapak tidak mengingat saya??"
"Saya adalah murid Bapak, dan cerita itu adalah cerita pedih yang tak akan terlupakan selama hidup saya."
"Saya sangat mengagumi Bapak. Sejak peristiwa itu saya berubah menjadi orang yang baik dan benar hingga sekarang saya jadi orang sukses.
Saya mencontoh semua akhlak dan sikap, juga perilaku Bapak."
Sang Guru itu pun menjawab,
"Sungguh aku tidak mengingatmu, karena pada saat menggeledah itu, aku sengaja menutup mataku, agar aku tidak mengenalmu."
"Karena aku tidak mau merasa kecewa atas perbuatan salah satu muridku, aku sangat mencintai semua murid-muridku..."